Jumat, 30 November 2012

Hari Ke 46: Danang: Jokowi Harus Kreatif

Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Danang Parikesit, mengatakan bahwa Jokowi harusnya berpikir lebih kreatif alih-alih meminta subsidi pemerintah pusat sebesar 70 persen dari total rencana anggaran subsidi untuk MRT..

Harga tiket MRT yang ditafsir sekitar Rp 38.000 mengharuskan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) 'mengemis' ke pemerintah pusat untuk bantuan subsidi.

"Saya kira pemerintah DKI Jakarta harus cari solusi kreatif dibandingkan minta subsidi. Asal kita mau pasti bisa," kata Danang.

Menurut Danang, biaya operasional MRT harus direncanakan dengan matang berdasarkan jumlah penumpang. Namun jika perkiraan awal jumlah penumpang MRT sekitar 200 ribu orang maka harga tiket Rp 38.000 tidak akan mampu membiayai operasional moda transportasi yang diyakini mampu mengurangi kemacetan di Jakarta tersebut.

"Itu sekedar membagi biaya operasi dengan jumlah penumpang yang bisa diangkut. Jumlah penumpang di tahun awal diperkirakan masih sekitar 200 ribu orang, maka tarifnya besar sekali. Saya tidak tahu bagaimana kawan-kawan buat keputusan, tapi menurut saya kalau dasarnya jumlah penumpang itu tidak mungkin kita bisa membiayai operasi MRT Jakarta," ujar Danang.

Danang menilai potensi jumlah penumpang MRT Jakarta tidak menjamin mampu menghidupkan MRT Jakarta. Pengembangan kawasan sekitar stasiun MRT dan penempatan titik-titik stasiun di kawasan bisnis dan perkantoran dinilai sumber pendapatan utama MRT di sejumlah negara yang telah mengoperasikan MRT.

"Karena MRT itu di mana-mana pendapatannya bukan penumpang, tapi kawasan sekitar stasiun," ujar Danang.

Danang memberikan contoh operasional MRT Hongkong yang fokus pada pengembangan kawasan stasiun MRT mendapatkan keuntungan sebesar 90 persen lebih dari kawasan tersebut. Danang berharap Jokowi mampu melihat peluang tersebut yang diyakini dapat menekan biaya MRT sebesar 40 persen untuk di Jakarta.

"Seperti di Hongkong, 97 persen pendapatannya dari pengembangan kawasan stasiun, tapi ini kan kasus ekstrim, karena di hongkong angka pengembangannya sangat tinggi. Tapi di kita 40 persen masih bisa ditekan sekitar Rp 500 rupiah per kilometer, sekarangkan hitungannya Rp 1000 per kilometer," ujar Danang.

Sebelumnya, Jokowi telah menggelar pertemuan dengan Dirut PT MRTJ. Namun yang membuat Jokowi gusar adalah harga tiketnya yang mahal. Untuk itu Jokowi akan meminta bantuan pemerintah pusat melalui Menkeu agar bisa memberikan 70 persen subsidi tiket MRT.

"Masalah harga tiket. Ini yang masih sedikit di atas yang saya inginkan. Hitung-hitungannya Rp 38 ribu, kalau subsidi jadi Rp 18 ribu, kalau ada subsidi lagi jadi Rp 15 ribu. Pengennya di lain-lain negara kan US$ 1 sekitar Rp 9 ribu sampai 10 ribu, tapi nggak kuat, makanya kita minta bantuan pemerintah pusat," katanya.



Read more ...

Hari ke-46: Jokowi Lantik Pejabat Eselon Baru

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) berencana melantik pejabat eselon II yang baru pada pukul 15.00 WIBBelum diketahui apa jabatan dan siapa pejabat yang akan dilantik. Pelantikan tersebut akan dilakukan di gedung Balaikota DKI, Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Selama Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sejak Oktober 2012 lalu, dirinya belum pernah melantik pejabat eselon II. Untuk diketahui juga, pejabat eselon II di Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta setingkat dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), termasuk Kepala Dinas.

Apakah kini Jokowi akan mencopot Kepala Dinas lama dan mengganti Kepala Dinas yang baru? Siapa Kepala Dinas tersebut?
Read more ...

Kamis, 29 November 2012

Hari ke-45: Jokowi Ingin Bertemu Dirut MRTJ

Jokowi berencana memanggil lagi Dirut MRTJ, Tri Budiarto, terkait belum didapatnya jawaban yang memuaskan seputar proyek Mass Rapid Transit (MRT)Ia mengaku masih ada sejumlah masalah yang mengganjal pikirannya.

"Nanti saya panggil sendiri. Saya akan suruh jelaskan apa yang masih menjadi keraguan saya," kata Jokowi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (29/11/2012).

Jokowi memaparkan isi keraguannya. "Return of investmennya, jumlah penumpang, rute, belum (memuaskan). Kemudian masalah-masalah non teknis kan masih banyak," ujar dia.

"Dulunya kan saya nggak mengerti sosialisasi yang dulu itu seperti apa. Iya dong jangan top down gitu. Bawahnya harus diberikan pengertian. Nggak kayak kemarin coba, isinya orang ngamuk saja, iya kan karena sosialisasinya kurang matang," lanjut Jokowi yang terbalut baju seragam Korpri.

Selain itu, Jokowi juga mempermasalahkan soal tarif MRT. "Termasuk itu, tarif, karena ini investasi yang besar, triliun, iya kan. Nantikan menyangkut tarifnya, karcisnya berapa kan nanti akan menyangkut itu. Ya kalau segitu mungkin lima tahun yang akan datang mungkin nggak akan masalah. Tapi kan subsidinya berapa kalau angkanya kan diambil seperti itu. Subsidi per orang berapa, kalikan per hari berapa, kalikan per tahun berapa miliar harus jelas semuanya," papar Jokowi.

Menurut Jokowi, diperlukan proses kehati-hatian membahas MRT. "Masa kemarin ada yang dorong-dorong segera diputuskan, segera diputuskan, jangan. Nyuruh enak yang mutuskan itu," curhat Jokowi.

Namun begitu, Jokowi tetap mempunyai deadline untuk merealisasikan MRT. "Tapi nggak usah saya sampaikan, nanti kamu kejar-kejar terus. Ada dalam pikiran saya, pasti ada. Batas waktu mesti ada. Kerja itu mesti ada target, ada batas waktu. Ya bisa saja nanti sore kalau saya sudah diberi penjelasan gamblang," kata Jokowi yang mengaku desain MRT sudah ada.

Jokowi juga memaklumi keinginan warga Fatmawati, Jakarta Selatan, agar MRT ditunda. Hal itu terjadi lantaran sosialisasi yang kurang.

"Atau mungkin memang yang di atasnya yang nggak benar gitu lho. Masa jarak rumah sama MRT hanya 7 meter. Wua... wang... weng... wang... weng gitu terus tho tiap menit. Yang benar saja ya warga itu betul. Benar kalau dengan dekat jendela dan pintu hanya 7 meter ya," kata eks Wali Kota Solo itu.



Read more ...

Hari ke-45: Jokowi Maraton Tuntaskan Kasus Demo Warga di Cilincing

Gubernur DKI Jakarta Jokowi tak ingin persoalan warga di Kampung Sawah di Cilincing, Jakut berlarut-larut. Bukan apa-apa, warga di Kampung Sawah pada Rabu (28/11) berunjuk rasa dan memblokir jalan di Cakung-Cilincing. Macet sampai 4 Km.

"Pagi ini saya panggil lagi maraton, biar cepat selesai," kata Jokowi usai upacara Hari Korpri di Lapangan Monas, Jakarta, Kamis (29/11/2012).

Jokowi pada Rabu sore datang ke Cilincing. Jokowi di depan warga meminta agar mengikuti proses hukum. Warga pun siap diberikan KTP dan Kartu Jakart Sehat.

Ratusan warga Kampung Sawah pada Rabu (28/11) sejak pukul 06.00 WIB memblokir Jalan Raya Cakung-Cilincing (Cacing) untuk memprotes rencana penggusuran wilayah mereka. Akibat aksi pemblokiran yang berlangsung hingga 7 jam itu, lalin di Jalan Cacing arah Cakung mengalami kemcaetan hingga 4 kilometer. Warga memblokir jalan itu dengan membakar ban bekas dan mendirikan tenda terpal berukuran 10x20 meter di tengah jalan.

Wali Kota Jakut Bambang Sugiyono menjelaskan lahan yang bermasalah di Kampung Sawah adalah 2,2 hekar milik Ruin bin Idih, bukan 33 hektar. Di atas lahan tesebut, rencananya akan dibangun rusun untuk warga.

"Jadi di lahan yang warganya akan digusur itu dibangun rusun. Itu nanti Dinas Perumahan yang mengurus," kata Bambang di kantornya Jalan Yos Sudarso, Tanjung Priok, Jakarta Utara, siang tadi.
Read more ...

Hari ke-45: Ini Keinginan Simpel Jokowi Soal MRT

Pembahasan Mass Rapid Transit (MRT) tak kunjung selesai. Bahkan, di rapat terakhir Gubernur DKI Jokowi meninggalkan ruang rapat. Jokowi mengaku pening dan memilih menemui warga Cilincing, Jakut.

Tapi, bicara soal MRT ini, Jokowi sebenarnya simple. Dia hanya ingin penjelasan yang gamblang, mulai dari nilai investasi sampai taksiran jumlah penumpang.

"Kalau terkait MRT kemarin, pengennya saya putuskan. Kemarin itu gampang, saja ROI (return of investment) seperti apa, subsidinya berapa, dan penumpangnya berapa," kata Jokowi usai upacara Hari Korpri di Lapangan Monas, Jakarta, Kamis (29/11/2012).

Diketahui, semestinya pada Rabu (28/11) soal MRT sudah diputuskan Pemprov DKI. Namun, setelah rapat digelar belum juga keluar kata sepakat. Jokowi bahkan keluar dari ruangan rapat tentang Mass Rapid Transit (MRT) itu, meninggalkan para investor dan pejabat Pemprov.

Sementara menurut Wagub DKI Basuki Tjahja Purnama, ada berbagai macam hal yang mesti dibahas dari proyek MRT.

"Kita mesti kaji dulu, karena begini, karena ada kajian mengatakan bahwa tidak bisa subway, lewat Fatmawati, karena struktur sebuah bangunan, bisa roboh benar apa nggak? Jadi harus layang misalnya, tapi kalau ternyata kajiannya benar boleh bisa lewat subway kita akan berpikir akan buat subway. Kalau kita buat kajian subway lama lagi kan, 2 sampai 3 tahun," kata Wakil Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok).

Hal itu disampaikan Ahok usai rapat tentang MRT dengan PT MRT Jakarta, Kemenhub, PT KAI dan Bappenas di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (28/11).
Read more ...

Rabu, 28 November 2012

Hari ke-44 Jokowi Tiba di Cilincing Dielu-elukan Warga, Jokowi Minta Izin Salat Maghrib

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memenuhi permintaan warga Kampung Sawah, Cilincing, Jakut untuk datang menemui mereka. Tiba di lokasi, Jokowi pun langsung dielu-elukan warga.

Pantauan detikcom, Rabu (28/11/2012) ratusan warga yang memenuhi gang pos 3 Kampung Sawah, Cilincing, Jakarta Utara, langsung menghadang mobil gubernur yang akrab disapa Jokowi tersebut.

Jokowi datang pada pukul 18.15 WIB dengan menggunakan mobil Innova hitam yang langsung dihadang puluhan warga. Jokowi kemudian turun dari mobil.

Warga berebut untuk melihat atau memfoto mantan wali kota Solo tersebut. Tak ayal, kerumunan warga sempat membuat Jokowi kewalahan saat berjalan menuju mesjid Nurul Hidayah di Kampung Sawah yang berjarak sekitar 50 meter dari lokasi mobilnya dihadang. Sesampai di mesjid yang baru dibangun sekitar 90 persen tersebut, Jokowi menanyakan tempat berwudhu.

"Saya mau wudu dulu, mau salat," kata Jokowi setelah melepas sepatunya.

Saat ini puluhan warga memenuhi masjid dan ratusan warga menunggu penampakan Jokowi di luar masjid hingga menutupi gang-gang sekitar.

Sebelumnya, ratusan warga Kampung Sawah memblokir jalan Raya Cacing selama 7 jam memprotes pembongkaran pemukiman mereka seluas 33 hektar. Namun walikota Jakarta Utara Bambang Sugiyono menjelaskan 2,2 hektar di Kampung Sawah atas nama Ruin bin Idih belum jelas statusnya dari Pengadilan Negeri Jakarta Utara, bukan seluruh lahan pemukiman warga.



Read more ...

Hari ke-44: Jokowi Disoraki 'Hore!'

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akhirnya mengunjungi warga Kampung Sawah, Cilincing, Jakarta Utara. Dalam kunjungan singkat itu, Jokowi meminta agar warga untuk tetap 'dingin' terkait rencana penggusuran pemukiman mereka yang akan diganti dengan rusun.

"Ini biar Bapak-bapak sama Ibu-ibu nggak usah 'panas'. Dikit-dikit 'panas'. Nanti jalan keluar akan saya jalankan dengan Pak Wali Kota. Soalnya banyak, seperti (warga) Tanah Merah, minta KTP. Sekarang tambah lagi di sini," ujar Jokowi di dekat masjid Nurul Hidayah, Kampung Sawah, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (28/11/2012).

Jokowi tiba di lokasi sekitar pukul 18.15 WIB. Begitu tiba, ratusan warga Kampung Sawah langsung mengerubungi mantan Wali Kota Solo tersebut.

Jokowi mengatakan pihaknya juga akan membentuk RT dan RW di lokasi yang disengketakan di Kampung Sawah tersebut. Selain membentuk RT dan RW, Jokowi juga menjanjikan pemberian KTP dan Kartu Jakarta Sehat kepada warga Kampung Sawah. Namun demikian, Jokowi mengingatkan jika masalah warga di Kampung Sawah adalah masalah hukum.

"Yang mau saya sampaikan kepada masyarakat, semuanya yang di sini nanti akan dibentuk RT dan RW. Bapak ibu akan diberi KTP, juga Kartu Jakarta Sehat. Tapi sekali lagi, masalahnya itu banyak sekali. Kedua masalah sengketa. Ini masalah hukum. Kalau nanti yang memutuskan tidak sama, bukan cuma Bapak-bapak Ibu-ibu yang teriak, saya juga teriak," tuturnya.

Mendengar penjelasan dari orang nomor satu di DKI Jakarta tersebut, warga lalu bersorak 'hore'.

"Oleh karena itu, surat-surat lebih dulu, yang penting esensinya dulu diproses. Masalah RT, RW, dan KTP bisa di saya, nanti saya lakukan. Tetapi ini karena masalah hukum," ucapnya.

Tak lama Jokowi berada di lokasi. Setelah sekitar 10 menit di sana, Jokowi langsung berpamitan kepada warga untuk meninggalkan lokasi. Namun lagi-lagi ratusan warga saling dorong untuk berebut foto dan bersalaman dengan Jokowi saat gubernur yang gemar blusukan itu hendak berjalan menuju mobilnya.

Ratusan warga Kampung Sawah sejak pukul 06.00 WIB pagi tadi memblokir Jalan Raya Cakung-Cilincing (Cacing) untuk memprotes rencana penggusuran wilayah mereka. Akibat aksi pemblokiran yang berlangsung hingga 7 jam itu, lalin di Jalan Cacing arah Cakung mengalami kemcaetan hingga 4 kilometer. Warga memblokir jalan itu dengan membakar ban bekas dan mendirikan tenda terpal berukuran 10x20 meter di tengah jalan.

Wali Kota Jakut Bambang Sugiyono menjelaskan lahan yang bermasalah di Kampung Sawah adalah 2,2 hekar milik Ruin bin Idih, bukan 33 hektar. Di atas lahan tesebut, rencananya akan dibangun rusun untuk warga.

"Jadi di lahan yang warganya akan digusur itu dibangun rusun. Itu nanti Dinas Perumahan yang mengurus," kata Bambang di kantornya Jalan Yos Sudarso, Tanjung Priok, Jakarta Utara, siang tadi.



Read more ...

Hari ke-44: Jokowi akan Sebar Poster Berisi APBD DKI 2013

Gubernur DKI Jakarta Jokowi akan menjelaskan APBD DKI 2013 dalam bentuk poster untuk disebarkan di kampung-kampung. Hal ini dilakukan Jokowi agar warga DKI di kelas bawah sekalipun tahu tentang APBD DKI.

Jokowi menjelaskan tidak hanya mempublikasikan APBD DKI secara online saja karena masih ada warga DKI yang terbatas untuk mengakses internet.

"Online kan yang buka kan kamu-kamu saja, rakyat bawah kan tidak bisa buka itu juga. Jadi mestilah, poster ini supaya semua orang bisa lihat. APBD DKI berapa, untuk jalan berapa, untuk kampung kumuh berapa, beli bus berapa," ujar Jokowi di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (28/11/2012).

Jokowi memperkirakan APBD DKI akan meningkat dari APBD DKI 2012 yang sebesar Rp 41 triliun. Kenaikan rencana APBD DKI 2013 ini juga disumbang faktor pendapatan dari sektor pajak secara online.

"Sebelumnya Rp 41 triliun. 2013, Rp 45,6 triliun tahun depan, karena online, mestinya melonjak," tutur dia.

Pihaknya akan berusaha agar Kebijakan Umum Anggaran Perencanaan Plafon Sementara (KUAPPS) segera bisa disepakati dulu baru kemudian bisa diajukan sebagai RAPBD.

"Target kalau bisa ya hari ini," tuturnya.



Read more ...

Hari ke-44: Jokowi Gandeng KPK Kontrol Anggaran

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ingin Kebijakan Umum Anggaran Perencanaan Plafon Sementara (KUAPPS) tepat sasaran. Ia melibatkan petugas KPK untuk ikut mengawasi anggaran.

"Seperti yang saya sampaikan kemarin bahwa ini dimulai dari penganggaran karena pencegahan. Kemudian, nanti melaksanakan. Kemudian, ikut controlling. Ini kan supervisi mulai awal sampai akhir agar anggaran tepat sasaran. Tidak ada mark up dan transparan akses publik untuk melihat diberikan," kata Jokowi dalam jumpa pers di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (28/11/2012). Jokowi didampingi Ahok dan Sekda DKI Jakarta Fadjar Panjaitan.

Menurut Jokowi, manajemen kontrol juga bisa dilakukan sehingga hasil APBD bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. "Kita inginnya seperti itu," ujar Jokowi.

Apakah itu tim gabungan BPKB dan KPK? "Kalau nanti kita perlukan akan disampaikan secara langsung, yang terpenting perkuat controlling di lapangan. Jangan sampai seperti ada SD yang baru tahap pengerjaan sudah ambruk. Inilah perlunya pengawasan," jawab Jokowi.

Eks Wali Kota Solo ini mengatakan pembahasan anggaran hingga kini masih bolak-balik. Padahal ia berharap pembahasan anggaran itu selesai minggu ini.

"Kita inginnya dari kemarin bisa cepat tetapi belum rampung (selesai). Tanya tiap hari ke sana ke sini juga belum rampung. Anggaran rupiah sudah ada namun ini perlu penjelasan, penjelasan ini balik, penjelasan ini bolak-balik ya nggak apa-apa ini kan proses kita menjelaskan. Itu Pak Sekda yang bolak-balik terus. Ayo kenapa bolak-balik, Pak," ujar pria berusia 51 tahun itu.

Sekda DKI Jakarta Fajar Panjaitan menjelaskan pembahasan KUAPPS dibutuhkan pendalaman.

"Yang namanya pembahasan KUAPPS itu perlu penjelasan dan pendalaman. Sekarang juga berlangsung pembahasan itu jadi minta doa insya Allah tidak ada keterlambatan," kata Fajar.

Jokowi kemudian menambahkan DPRD DKI Jakarta tidak pernah menanyakan soal proyek MRT dan monorel.

"Soal MRT, monorel juga nggak pernah ditanyakan ke kita. Jadi secara resmi belum pernah tanya ke kami, Pak Wagub, Sekda juga belum. Kalau tanya, kami jelasin," ujar Jokowi.



Read more ...

Hari ke-44: Jokowi Ikut Temani SBY Tanam Pohon di Bandara Cengkareng

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) rencananya hari ini akan melakukan berbagai kegiatan. Salah satunya adalah mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam acara penanaman pohon di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang.

 Jokowi pada pukul 08.30 WIB akan mengisi acara seminar pencegahan korupsi di Balai Agung, Balai Kota DKI, Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Pada pukul 09.00 WIB, Jokowi akan mendampingi SBY untuk menanam pohon di kawasan hutan kota Bandara Soekarno Hatta.

"Jam 09.00 penanaman pohon dengan RI 1," ujar asisten pribadi Jokowi, David saat dikonfirmasi.

Lanjut, pada pukul 14.30 WIB, Jokowi kembali ke Balai Kota DKI Jakarta untuk melakukan rapat terkait rencana pembangunan Mass Rapid Transit (MRT). Sebelumnya, Jokowi mengatakan pada hari ini dia akan memutuskan apakah akan menyetujui mega proyek tersebut atau tidak.

"Moga-moga sudah ada keputusan, jalan atau tidak jalan kereta bawah tanah (MRT)," ujar Jokowi.

Pada malam harinya, pukul 18.30 WIB, mantan wali kota Solo ini akan menyaksikan pertandingan olahraga tinju di Gedung Aneka Bhakti, Kementerian Sosial (Kemensos).

Jelang tengah malam, pukul 20.00 WIB, Jokowi dijadwalkan mengisi monolog di Nusa Indah Teater di Balai Kartini, Jakarta Selatan.


Read more ...

Hari ke-44: Jokowi Terapkan Pajak Sistem Online Januari

Pajak parkir, hotel, restoran dan reklame mulai diterapkan dengan sistem online pada Januari 2013. Dengan begitu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berharap pendapatan asli daerah (PAD) betul-betul masuk ke kas daerah.

"Ini kita sudah siapkan. Kemarin, sudah kita sampaikan parkir pajak, pajak hotel, pajak restoran, pajak reklame secara online. Nanti kekurangan yang kita punya bisa ditutup dengan program yang ada di KPK karena KPK memiliki program sendiri juga sehingga pendapatan betul-betul masuk kas daerah. Awal Januari dimulai," kata Jokowi.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam jumpa pers di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (28/11/2012). Jokowi didampingi Ahok dan Sekda DKI Jakarta Fadjar Panjaitan.

Jokowi memastikan peralatannya sudah siap. "Ya sudah tho. Ya sudah ngomong masa alatnya belum ada. Ini hanya masalah program saja, seperti hotel itu kan sebelumnya sudah punya komputer tinggal masukin progam saja online ke kita," ujar eks Wali Kota Solo itu.
Read more ...

Selasa, 27 November 2012

Ahok Akan Renovasi Terminal & Halte di Jakarta

Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama sudah punya program untuk memperbaiki terminal dan halte di Jakarta. Rancangan bangunannya pun sudah ada. Semua tinggal dilaksanakan.

"Iya kita juga mau renovasi sesuai desain Pak Yoga, lebih terbuka, lebih modern, lebih bagus," kata wagub yang akrab disapa Ahok kepada wartawan di balai kota DKI Jakarta, Senin (26/11/2012).

Dana ratusan miliar pun sudah disiapkan untuk renovasi itu. Ahok menegaskan, dana itu segera dikucurkan.

"Rp 200 miliar," jelasnya.
Read more ...

Hari ke-43: Jokowi Hari Ini Sambangi KPK

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) hari ini akan menyambangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun belum jelas maksud kunjungan orang nomor 1 DKI tersebut.

Informasi yang dihimpun detikcom, Selasa (27/11/2012), Jokowi dijadwalkan akan mengunjungi KPK pukul 11.00 WIB. Sebelum ke KPK, Jokowi diagendakan akan mendengarkan paparan jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam rapat pimpinan di Balaikota DKI.

Sebelumnya, Jokowi mengatakan kedatangannya ke KPK terkait masalah kerjasama antar lembaga.

"Iya, besok saya akan ke sana (KPK), ada kerjasama," kata Jokowi di Gedung Balai Kota kemarin, Senin (26/11).

Namun demikian, Jokowi enggan membocorkan topik-topik hangat yang bakal dibahas bersama KPK.

"Cuma saya nggak ngerti apa. Nanti kalau sudah datang, ngobrol, baru ngerti," ujar Jokowi.

Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) juga sebelumnya menyampaikan KPK berniat menjadikan Pemprov DKI Jakarta sebagai role model dalam penuntasan korupsi. Jokowi dan Ahok kompak mendukung niat KPK itu.
Read more ...

Hari ke-43: Hari Ini Jokowi ke KPK, Ahok 'Jaga Kandang'

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) hari ini akan berkunjung ke kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sementara Wagub DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) seperti biasa 'jaga kandang' untuk menerima sejumlah tamu yang dijadwalkan akan hadir di Balaikota.

"Nggak, Pak Gub yang kesana. Saya jaga kantor saja," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Senin (26/11/2012) kemarin.

Orang nomor satu dan dua di DKI Jakarta ini dari awal menjabat memang kompak membagi tugasnya. Hampir setiap hari Jokowi berada di luar kantor untuk meninjau langsung ke lapangan. Sementara Ahok mengurusi internal di lingkungan birokrat Pemprov DKI.

"Kalo dua-duanya pergi, boros," ungkap Ahok.

Informasi yang dihimpun detikcom, hari ini Ahok memiliki jadwal yang padat. Ahok dijadwalkan bertemu dengan Anggota Komisi I DPR Hayono Isman pada pukul 08.00 WIB. Menerima Badan Litbang Kelautan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan. Perihal menyampaikan rencana pengembangan Sekertariat Pusat Kelautan dan Iklim Indonesia-Tiongkok (KPIIT) pada 09.30 WIB.

Menerima Direksi PT.Bank BRI pada pukul 11.00 WIB. Diskusi atau dialog tentang dinamika FKUB sebagai leading sector kerukunan umat beragama di Provinsi DKI Jakarta dalam rangka Kunjungan Pokja III pada dialog HAM RI-Norwegia ke-11 di Jakarta pada pukul 12.00 WIB. Mewakili gubernur menerima Kunjungan Walikota Beijing Ms Cheng Hong beserta delegasi Beijing ke Jakarta pada pukul 14.30 WIB.

Menerima Mr.Kenneth, Project Director Louis Berger Group-Mumbai Monorail pada 16.00 WIB. Terakhir One Stop Service, Plh Walikota Jakarta Timur dan Kasudin UKM Jakarta Timur pada pukul 17.00 WIB.



Read more ...

Senin, 26 November 2012

Hari ke-42 Jokowi: Metro Mini Ganti Bus Eksekutif Tahun 2013

PT Metro Mini saat ini sedang membahas revitalisasi bus-busnya yang terkesan kumuh. Diharapkan, pada tahun 2013 mendatang bus Metro Mini yang usang digantikan dengan bus eksekutif.

"Pertemuan tadi dalam rangka membicarakan tentang revitalisasi. Sekarang kami ingin lebih berperan merevitalisasi Metro Mini yang kumuh menjadi bus-bus yang baru," ujar Direktur PJS PT Metro Mini, Jon A Masli, usai bertemu dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (26/11/2012).

Menurut Jon, wajah Metro Mini akan digantikan dengan bus jenis eksekutif. Bersama angkutan umum lainnya, bus eksekutif itu akan melayani masyarakat. "Ini nanti akan kita lakukan 2013," terangnya.

Jon mengakui, hingga saat ini masih banyak pengusaha Metro Mini yang berdiri sendiri dan tidak tergabung dalam perusahaannya. Pihak PT Metro Mini mencoba menyatukan semua pemilik Metro Mini untuk menjadi pemegang saham dalam perusahannya.

"Sehingga PT Metro Mini ini menjadi PT yang modern seperti yang lain. Mudah-mudahan kalau sudah sehat, Metro Mini nanti bisa go public," kata Jon.

Untuk tahun 2013, PT Metro Mini menargetkan sekitar 200 kendaraan yang sudah berubah menjadi bus eksekutif. "Metro Mini ini kan ada sekitar tiga ribuan. Jadi nanti bertahap," terangnya.

Lalu seperti apa wajah baru bus Metro Mini? Jon menyebutkan bus Metro Mini eksekutif yang baru akan seperti Kopaja 20 jurusan Senen-Lebak Bulus yang ber-AC dan bertarif Rp 5.000.


Read more ...

Hari ke-42: Jokowi - Ahok Melepas Kangen dengan Prijanto

prijanto
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ikutan nimbrung saat mantan Wagub DKI Jakarta Prijanto bertemu dengan Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ia ikut melepas kangen dengan Prijanto.

"Kangen-kangenan. Wagub kangen dengan mantan wagub. Udah toh, saya ada di situ ikut kangen-kangenan. Nggak percaya sih, (wartawan) nggak ikut," kata Jokowi saat ditanya maksud kedatangan Prijanto bertemu Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (26/11/2012).

Menurut Jokowi, banyak topik permasalahan yang dibahas bersama Prijanto.

"Kangen-kangenan. Banyak yang dibahas. Masak diceritain kangen-kangenan saja," ujar Jokowi merahasiakan isi pertemuan dengan Prijanto.

Ahok sebelumnya menyampaikan hal yang sama seputar pertemuannya dengan Prijanto.

Menurut Ahok, pertemuan selama 2 jam dengan Prijanto hanya mengobrol saja.

"Cuma ngobrol-ngobrol doang," kata Ahok usai bertemu dengan Prijanto di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (26/11/2012).

Saat ditanya mengapa pertemuan berjalan cukup lama, Ahok mengatakan tidak membicarakan masalah khusus. "Ah masa sih (sampai dua jam), tadi biasa-biasa saja," kata pria 46 tahun ini.

Sementara Prijanto mengatakan kedatangannya bertemu dengan Ahok hanya bersilaturahmi.



Read more ...

Hari ke-42: Orang Kampung Tanya Jokowi Apa Itu MRT?

Gubernur DKI Jakarta Jokowi yang sering blusukan ke kampung-kampung rupanya sering ditanya proyek Mass Rapid Transit (MRT). Ternyata, banyak orang kampung yang tak paham apa itu MRT. Jokowi pun menjelaskan ke mereka dengan bahasa yang sederhana.

"MRT itu apa? Ya kereta bawah tanah. Karena banyak yang di kampung nanya ke saya apa itu MRT, apa toh Pak? Ya kereta bawah tanah. Jadi sekarang saya mau nyebut Kereta Bwah Tanah, nggak pakai MRT," kata Jokowi.

Hal itu disampaikan Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (26/11/2012) sore.

Pemprov DKI imbuhnya belum mengeksekusi proyek MRT. Sebelum mengeksekusi, dia akan mengundang pakar dan masyarakat transportasi di Indonesia, termasuk PT MRT Jakarta.

"Dua hari lagi kumpulin ini, harus presentasi lagi. Saya juga ngundang pakar-pakar dan masyarakat transportsi semuanya. Biar gamblang semua, ngerti sebetulnya apa sih yang masih saya ragukan. Sebetulnya ini bukan masalah ragu ini masalah kalkulasi itu saja untuk MRT," kata dia.

Sebelumnya, Jokowi masih menunggu jawaban 3 hal yang ditanyakan pada PT MRT Jakarta (MRTJ) pekan depan.

"Ada 3 hal yang belum terjawab dan akan dijawab minggu depan," ujar Jokowi usai pertemuan di kantor Kementerian PU, Jalan Pattimura, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (1/10/2012).

Jokowi mengatakan 3 hal yang belum terjawab itu yang pertama adalah imbal hasil (return of investment). Kedua, masalah yang belum terjawab adalah masalah penumpang.

"(penumpang) Kalau pagi sama sore mungkin penuh-penuh. Tapi kalau siang, agak siang, agak sore gimana?" kata Jokowi.

Masalah ketiga, lanjut Jokowi mengenai pinjaman (loan). "Yang sekarang pakai tight loan, saya tanya kenapa tidak pakai untight loan," tanyanya.




Read more ...

Ahok Buru Kebocoran Pajak di DKI

ahok
Wagub DKI Basuki Tjahja Purnama mengungkapkan soal kebocoran pajak di Jakarta. Wagub yang akrab disapa Ahok ini siap mengejar pelaku yang menyebabkan kebocoran itu.

"Itu nanti, sekarang sedang kita kejar," kata Ahok di balai kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Barat, Senin (26/11/2012).

Ahok bahkan menyebut, dugaan kebocoran anggaran cukup tinggi. Berapa nilainya Ahok belum berani menyebut, pastinya lebih dari 20 persen.

"Saya rasa lebih kayaknya," jelasnya.
Read more ...

Bangun Stadion 'Kandang Persija' Rp 1,05 Triliun

Stadion 'Kandang Persija' nan megah bakal dibangun tahun depan. Proyek multiyears ini diperkirakan memakan dana Rp 1,05 triliun.

"(Anggarannya) Rp 1 triliun 50 miliar. Itu anggaran sudah termasuk stadionnya, landscape-nya, kira-kira itulah. Mungkin multiyears, coba kita lihat nanti posisinya karena sekali lagi budgeting ada di Dewan. Ini dalam proses pengajuan ke Dewan," papar kata Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (26/11/2012).

Jokowi mengatakan stadion yang rencananya berlokasi di Taman BMW, Sunter, Jakarta Utara, itu memiliki kapasitas 50.000 penonton.

"Itu kalau duduk ya. Kalau desak-desakan ya bisa 100.000 penonton," ujar eks Wali Kota Solo itu.

Ia menjelaskan stadion mulai dibangun tahun 2013. Proyek itu ditargetkan rampung dalam tempo 2 tahun.

Jokowi juga menegaskan tidak ada gusur menggusur dalam proyek pembangunan stadion itu.

"Di BMW itu nggak ada urusan dengan gusuran, masalah nggak digusur pun ada tambahan stadion lagi satu dan itu bukan stadion saja. Itu yang paling penting itu untuk ruang terbuka hijau. Di situ ada botani gardennya, ada danaunya untuk ruang publik," kata pria berusia 51 tahun itu.
Read more ...

Sabtu, 24 November 2012

Jokowi Targetkan Normalisasi Sungai di Jakarta Tuntas 2014

Gubernur DKI Joko Widodo ingin normalisasi sungai-sungai di Jakarta selesai tahun 2014. Normalisasi sungai ini penting untuk mengatasi banjir di Jakarta.

"Semuanya inginnya dipercepat, di Angke, di Ciliwung, Cengkareng Drain dan Kali Pesanggrahan. Kalau tidak, setiap tahun akan banjir seperti ini, 2014 inginnya secepatnya selesai," kata Jokowi di lokasi banjir di Jalan Adhi Karya, Kedoya Selatan, Jakarta, Sabtu (24/11/2012).

Masalah utama yang menghambat upaya normalisasi sungai itu adalah pembebasan lahan milik warga. Jokowi juga ingin hal itu bisa dipercepat.

"Masalah pembebasan lahan kita tidak bisa memastikan, inginnya dipercepat," tuturnya.

Jokowi mengingatkan warga DKI Jakarta agar tetap siaga menghadapi banjir. "Ini baru awal," ujarnya.

Untuk banjir kali ini, Jokowi mengatakan Pemda DKI telah memberikan bantuan untuk warga yang menjadi korban banjir. Di antaranya adalah perahu karet dan logistik.
Read more ...

Hari ke 41: Jokowi Bertemu Menteri Norwegia Bahas ERP

jokowi dan menteri norwegia
Gubernur Joko Widodo, alias Jokowi, bertemu Menteri Perdagangan dan Industri Norwegia, Trond Giske, di Hotel Grand Hyatt, Jl Jendral Sudirman, Jakarta Pusat. Pertemuan singkat itu membahas rencana kerjasama dalam bidang Eletronic Law Enforcement.

"Ini mengenai kerjasama transportation system, Electronic Law Enforcement , kayak ERP (Electronic Road Pricing-red) salah satunya," kata Jokowi sambil berlalu usai bertemu Menperindag Norwegia.

Jokowi menegaskan bahwa pembicaraan tersebut baru tahap awal. Jokowi masih belum bisa menyebutkan nilai investasinya kepada publik.

"Baru ketemu awal aja kok udah nanya investasi," jawab Jokowi dengan santai, menananggapi pertanyaan wartawan.

"Saya lihat selintas tadi kelihatannya cocok. Di Bangkok sudah berhasil. Kalau di Bangkok cocok mestinya di sini cocok," ujar Jokowi.

Usai pertemuan, Jokowi yang memakai kaos putih berkerah tampak sigap berjalan cepat dan menyambangi para pesepeda yang sedang menikmati Car Free Day. Sesekali wartawan kerepotan dengan kegesitan Jokowi.

"Lari, Pak!" canda wartawan.


Read more ...

Hari ke-41: Jokowi Ajak Menteri Norwegia Jalan-jalan di Bundaran HI

jokowi
Sebelum menggelar pertemuan di Hotel Hyatt, Gubernur DKI Joko Widodo dan Menteri Perdagangan dan Industri Norwegia, Trond Giske, berjalan-jalan di Bundaran HI. Mereka melihat suasana car free day sekaligus kondisi lalu lintas di lokasi.

Pantauan detikom, Minggu (25/11/2012), Jokowi tampil santai dengan kaus putih berkerah. Sementara menteri Giske berkemeja putih. Keduanya santai berkeliling HI sambil menyapa para peserta car free day.

Tidak hanya jalan-jalan, Jokowi mengajak langsung menteri tersebut melihat kondisi lapangan guna mengembangkan sistem transportasi di Jakarta berbasis Electronic Road Pricing (ERP).

"Ini mengenai kerjasama transportation system, Electronic Law Enforcement , kayak ERP (Electronic Road Pricing-red) salah satunya," kata Jokowi

Jokowi menegaskan bahwa pembicaraan tersebut baru tahap awal. Mantan wali kota Solo itu masih belum bisa menyebutkan nilai investasinya kepada publik.

"Baru ketemu awal aja kok udah nanya investasi," jawab Jokowi.


Read more ...

Hari ke-41: Jokowi: Jika Bahaya, Korban Banjir Bisa Dievakuasi Paksa

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, meninjau korban banjir di Jl Pos Pengumben Lama, Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, RT 04 RW 05. Jokowi menekankan pentingnya mengedepankan keselamatan warga jika terjadi banjir. Bahkan bila perlu, evakuasi paksa.

"Kalau masih aman nggak masalah (tidak dievakuasi), tapi kalau sudah nggak aman maka BNPT harus maksa untuk evakuasi," kata Jokowi saat meninjau lokasi, Minggu (25/11/2012).

Pada kesempatan itu, Jokowi memberikan bantuan berupa beras dan sejumlah uang kepada ketua RT 04 selaku perwakilan warga setempat. Namun Jokowi menolak menyebutkan jumlah bantuan yang dia berikan.

"Beras sama uang sedikit. Jumlahnya yah sedikit, rahasia," ujar Jokowi.

Tidak hanya itu, Jokowi juga menyampaikan program normalisasi Kali Pesanggrahan yang sedang dilakukan pemerintah. Dia berharap, semua bisa selesai dalam waktu dekat.

"Kita ke lapangan untuk mengontrol, memastikan bahwa distribusi perahu karet, logistik, kita ingin memberi pesan Pemda hadir," ujarnya.


Read more ...

Jumat, 23 November 2012

Hari ke-40: Jokowi Saja Ngeri Lihat Video Ahok

Bagaimana reaksi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) saat menonton video Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kerap melontarkan kritikan pedas? Rupanya, Jokowi ngeri melihatnya.

"Saya saja ngeri pas lihatnya," kata Jokowi sambil tertawa saat dimintai komentar seputar video Ahok di rumah makan Dapur Sunda, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Sabtu (24/11/2012).

Mendengar jawaban Jokowi, puluhan wartawan ikut tertawa. Suasana santap siang menjadi penuh gelak tawa. Jokowi makan siang dengan pecel dan ayam goreng.

Sedikitnya ada 4 video Ahok di Youtube populer. Gaya kepemimpinan Ahok nan tegas itu banyak menuai pujian, tapi ada juga yang tidak suka.

Dalam tayangan youtube, Ahok melontarkan kritikan dan sidiran pedas seperti video balasan saran Ahok kepada NasDem untuk lebih dekat kepada rakyat, kritikan Ahok untuk Dinas PU, Ahok balas dendam saat jadi pejabat dan Ahok sewot notulen yang tidak pakai laptop.

Namun, Jokowi mengaku Ahok tidak pernah keceleposan berbicara keras kepadanya.

"Ya nggak lah, nggak pernah," ujar Jokowi yang usai meninjau banjir di Kampung Makasar, Jakarta Timur itu.

Eks Wali Kota Solo ini menegaskan selalu serius melakukan pembahasan bersama Ahok dalam berbagai pertemuan.

"Tapi memang forum-forum, kita serius," kata Jokowi.



Read more ...

Jokowi Bantah Isu Tukar Guling Proyek 6 Tol Dalam Kota

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, menegaskan tidak menolak pembangunan 6 ruas jalan tol dalam kota. Maka tidak benar bila dikatakan ada tukar guling dalam proses penyusunan anggaran untuk proyek tersebut dengan mass rapid transport (MRT) atau perumahan.

"Yang ditukar itu apa? Yang digulingkan apanya?" sahut Jokowi menjawab pertanyaan wartawan tentang isu tukar guling proyek tol.

"Saya apa pernah ngomong nolak? Saya kan hanya konsentrasi pada transportasi massal, kok tukar guling," sambungnya di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (23/11/2012).

Jokowi juga menyatakan ingin mengetahui lebih banyak tentang dua proyek infrastruktur tersebut. Dirinya mengaku selama ini baru mendengar informasinya dari media massa sedangkan detail dari proyek tol dan MRT belum dipaparkan secara komprehensif, tidak terkecuali skema pendanaanya.

"Saya kan harus tahu masalah kalkulasi, pinjaman. Itu aja, nggak ada masalah kok," tegas mantan Wali Kota Surakarta ini..

Setelah semua unsur dari proyek tersebut dipelajari secara mendalam, baru Pemprov DKI Jakarta mengajukan anggaran pelaksanaan pembangunan proyek tersebut kepada DPRD DKI Jakarta. Bila ternyata DPRD DKI Jakarta menolak dengan alasan memprioritaskan proyek perumahan yang menelan biaya Rp 4 triliun, menurutnya juga tidak keliru.

"Kalau itu untuk kepentingan masyarakat, kemudian ditolak, ya nggak apa-apa. Hak budget ada di dewan kok, kami hanya mengajukan. Tapi kalau dihubungkan dengan MRT dan tol, ya nggak ada hubungannya. Wong saya nggak menolak keduanya kok," ujar Jokowi panjang lebar.


Read more ...

Hari ke-40: Jokowi Hujan-hujanan Pantau Banjir di Kampung Makasar

jokowi hujan hujanan
Hujan deras menyambut kedatangan Gubernur DKI Jakarta, Joko Wido (Jokowi) saat mengunjungi korban banjir di Kampung Makassar, Jakarta Timur. Baju Jokowi pun basah.

Jokowi yang mengendarai mobil Land Cruiser warna hitam itu tiba di Kampung Makasar, Kelurahan Pinang Ranti, Jakarta Timur, Sabtu (24/11/2012) sekitar pukul 12.50 WIB. Langit di Kampung Makasar terlihat mendung dan gelap.

Jokowi yang mengenakan kemeja lengan pendek warna putih, celana panjang hitam dan topi bertuliskan 'gubernur' itu langsung disambut hangat para korban banjir. Pria berusia 51 tahun itu dihujani keluh kesah warga.

"Pak...Pak Jokowi, kami belum dapat bantuan," kata seorang ibu korban banjir.

Jokowi dengan sabar dan menebar senyuman merespons keluhan itu.

"Ya ini saya ke sini mau kasih (bantuan). Ngasihnya di sini apa di GOR?" kata Jokowi.

"Di GOR saja, Pak," kata seorang stafnya.

Jokowi memantau banjir yang melanda kawasan itu sejak Jumat 23 November itu. Banjir sempat setinggi 1 meter dan sudah mulai surut.

Eks Wali Kota Solo ini terus dielu-elukan para korban banjir. "Ini gubernur kita...ini gubernur kita. Jokowi...Jokowi," teriak warga.

Jokowi juga dibuntuti sejumlah anak kecil yang bajunya basah kuyup setelah bermain air. Mereka mengikuti Jokowi dari belakang.

Setelah memantau banjir, Jokowi bergegas menuju Posko Banjir yang berlokasi di RW 7 untuk memberikan bantuan.

Tiba-tiba hujan deras mengguyur. Bresss! Jokowi mempercepat langkahnya menuju mobil dinas bernopol bernopol B 1542 SMZ itu.

Sang ajudan melindunginya dengan payung. Sayang payung itu tidak terbuka sempurna sehingga baju Jokowi pun basah.


Read more ...

Hari ke-40: Jokowi Kucurkan Rp 25 Juta Perbaiki Tanggul Jebol di Kampung Makasar

Banjir di Kampung Makasar, Jakarta Timur, diperparah dengan jebolnya tanggul. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) langsung mengucurkan dana segar Rp 25 juta untuk perbaikan tanggul.

Jokowi dihujani keluhan dari sejumlah warga atas jebolnya tanggul yang terletak di RW 7, Kampung Makasar, Kelurahan Pinang Ranti, Jakarta Timur. Banjir yang melanda Kampung Makasar sejak semalam itu tingginya sempat mencapai 1 meter.

"Pak...Pak Jokowi, tanggulnya jebol tuh Pak," curhat korban banjir.

"Nanti, saya kasih (bantuan) ke RW," sahut Jokowi yang mengenakan kemeja warna putih ini.

Jokowi memberikan bantuan perbaikan tanggul jebol berupa uang tunai sebesar Rp 25 juta.

"Bantuannya dikasih ke Pak RW. Biar gampang nanti butuhnya apa," kata Jokowi yang berjalan kaki menyelusuri gang-gang sempit ini.

Jokowi berjalan menuju musala untuk salat Zuhur. Usai salat, eks Wali Kota Solo itu memberikan bantuan simbolis, berupa beras sebanyak 1 karung.

Jokowi lalu meninggalkan RW 7 dan masuk ke dalam mobil dinas Land Cruiser. Jokowi tiba-tiba menghentikan laju kendaraannya dan singgah di RW 5 Kampung Makasar yang terendam banjir.

Jokowi menunggu kedatangan sang ketua RT dan ketua RW. "Mau memberi bantuan beras dan uang," kata Jokowi. Jokowi menyerahkan bantuan Rp 15 juta untuk warga RW 05.


Read more ...

Media Bakal Berbalik “Menghabisi” Jokowi?

jokowi
Siapa tokoh paling popular tahun ini? Siapa tokoh paling banyak disorot media tahun ini? Siapa pemimpin paling banyak melakukan gebrakan tahun ini? Siapa tokoh phenomenal tahun ini? Siapa pemimpin paling menjanjikan untuk mewujudkan Indonesia baru? Siapa pemimpin paling banyak dipuja dan disanjung tahun ini?

Jika ada survey mengajukan bentuk pertanyaan seperi di atas, maka tanpa ragu dan banyak pikir saya mau tidak mau juga menjawab: Jokowi, sapaan akrab Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta. Sampai hari ke-40, Jokowi terus menerus mendapat sorotan media massa, baik cetak maupun elektronik – media mainstream dan apalagi media sosial. Tingkat popularitas Jokowi saat ini memang terus mencuat? Timbul tanda tanya, mengapa media terus menerus mengangkat sosok Jokowi? Apa sih hebatnya Jokowi?
***
“Jokowi Ahok layak mendapat gelar "Tokoh Perubahan". "The Legend of Indonesia". "Reformis Sejati". Anda-anda boleh pro, boleh kontra tapi inilah pendapat saya.”

“Selama ini gak pernah secara langsung melihat kegiatan pemprov DKI, ini benar-benar terobosan yang luar biasa bagi kemajuan Jakarta.”

“Pak Jokowiiii pak Jokowiii kangen-e rek..... pemimpin yang mengerti bagaimana cara memimpin. cerdas tegas santun humoris......”

“Bahasanya sederhana, lugas tapi mengena...mantab Pak Jokowi....!!”

Gile bener Bapak yang satu ini, klo diamati punya kemampuan berpikir mulai dari hal yang besar, strategi makro sampai pekerjaan teknis yang sangat detail. Bravo Pak Jokowi.”

Petikan kalimat di atas adalah beberapa komentar masyarakat tentang isi “Pengarahan Gubernur Provinsi DKI Jakarta kepada para walikota, camat dan lurah di Balai Agung, 20 November 2012” yang dapat dibaca di Youtube. Komentar berbentuk puja dan puji terhadap Jokowi ada ribuan yang dapat kita lihat di media sosial, apakah itu di Youtube, Facebook, Twitter, dan begitu pula komentar atas berita-berita yang dilangsir media online, seperti detik.com dan kompas.com.

Berbagai pujian dan rasa kagum terhadap Jokowi memang banyak diungkapkan orang, terkadang bahkan terasa sangat berlebihan. Bukan saja dilakukan oleh warga umumnya tapi juga sejumlah tokoh. Pendiri Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri), Jaya Suprana, bahkan menyebut Jokowi sebagai mahadewa. "Mari kita sambut mahadewa kita yang memang siap merapikan kacau-balaunya kota ini, Jokowi," kata Jaya Suprana di XXI Epicentrum, Jakarta, Kamis (22/11/2012), sebagaimana diberitakan Kompas.com. "Sebenarnya saya kecewa Pak Jokowi menjadi gubernur karena harapan saya Pak Jokowi itu jadi presiden," kata Jaya lagi, saat memandu acara “Indonesia Creative Power Pekan Produk Kreatif Indonesia.”

Biarpun belum menjabat 100 hari, kinerja Jokowi bersama pasangannya Basuki Tjahaya Purnama sudah banyak menuai pujian dan dukungan. Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, misalnya menyebut: "Sekarang sudah bagus." Kalla mengatakan, Jokowi sudah melakukan inspeksi dan melihat keadaan Jakarta. Setelah inspeksi, Jokowi melakukan rencana perubahan untuk memperbaiki masalah. "Kemudian Pak Jokowi melaksanakan," kata Jusuf Kalla usai menghadiri acara Tahun Baru Islam 1434 H di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (15/11/2012). Pujian Jusuf Kalla itu ketika Jokowi baru menjabat 31 hari.

Decak kagum terhadap kiprah Jokowi memimpin Jakarta terlihat dari gaya kepemimpinannya yang sangat komunikatif, menyenangkan bagi banyak kalangan. Apa yang dikomentari warga di media sosial, seperti merakyat, sederhana, banyak senyum, teliti, kreatif dan cerdas, terasa tidak berlebihan, manakala melihat sepak terjang Jokowi di manapun berada. Walau acap mengaku tampang jelek dan kurus, para wartawan justru melihat Jokowi seperti pria tampan yang penuh pesona dan menawan banyak orang sehingga diburu bak selebritis top. Kemana pun Jokowi selalu diikuti insan wartawan, termasuk dari infotainment.

Para wartawan tampaknya demikian banyak menemukan sisi-sisi menarik dari Jokowi untuk disajikan ke media masing-masing. Aksi blusukan, meninjau langsung ke lapangan yang hampir setiap hari dilakukan Jokowi sudah jelas menjadi bahan berita aktual. Belum lagi setiap obyek blusukan selalu ditemukan hal-hal baru yang layak diketahui masyarakat Jakarta, bahkan Indonesia umumnya. Unsur aktualitas yang sangat dikedepankan media, selalu dimiliki dari kinerja Jokowi.

Tak heran, banyak orang menyebut, gara-gara Jokowi dan juga Ahok, mereka senang menonton siaran berita televisi, baca Koran, dan terlebih gandrung buka Youtube. Warga seolah mendapatkan semacam hiburan, pelepasan stress, ketika mengikuti pemberitaan seputar Jokowi. Berbagai istilah dipakai untuk menamai rubrik khusus mengikuti kiprah Jokowi, misalnya kompas.com, punya rubrik “100 Hari Jokowi-Basuki”, detik.com mencantumkan hari-demi hari pada setiap judul beritanya tentang Jokowi. Sedangkan pada sejumlah stasiun televisi, kata yang sering dipakai adalah “Gebrakan Jokowi.”

Jokowi memang sangat beruntung karena terus menerus mendapat liputan media massa. Hasil liputan ini pula yang membuat dia makin popular di hadapan publik sehingga tiap dia blusukan selalu disambut hangat warga, bahkan mengelu-elukannya. Harus disadari pula, warga DKI menyenangi gaya Jokowi itu, terlebih kebijakannya menyentuh langsung kepentingan warga, seperti pemberian kartu Jakarta Sehat yang memudahkan warga kurang mampu mendapat pelayanan kesehatan secara gratis. Para buruh menyambut hangat Jokowi karena menetapkan UMP (Upah Minimum Propinsi) DKI 2013 sebesar Rp 2,2 juta, naik signifikan dari tahun ini Rp 1,529 juta.

Lebih dari itu, problema Jakarta yang demikian kompleks, membuat media massa merasa perlu terus melihat sepak terjang Jokowi bersama Ahok. Momentum Jokowi mendapat sorotan media makin mencuat tatkala sedang musim hujan. Banjir dan macet karena hujan di berbagai pelosok Jakarta menjadi santapan pemberitaan media. Lagi-lagi dalam soal ini yang disorot adalah Jokowi. Apa yang dia lakukan, bagaimana rencananya mengatasi masalah yang selalu menghantui warga Ibukota ini? Tampaknya, masalah baik atau buruk yang ada di Jakarta, sasaran pemberitannya adalah Jokowi dan Ahok. Jakarta sebagai ibukota Negara, pusat segala kegiatan, markas bercokolnya media nasional, makin membuat Jokowi mudah mendapat sorotan media.

Nah, biarpun mengundang pujian, ada juga yang mencoba mengkritisi Jokowi dan Ahok. Mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, misalnya menilai, blusukan Jokowi harusnya sudah tidak lagi perlu dilakukan karena sudah cukup banyak, jika hanya untuk mendapatkan bahan pemetaan permasalahan Jakarta. "Menurut saya, itu sudah cukup. Masalah yang dicari sudah diketahui, keadaan rakyat seperti apa sudah diketahui, kita tunggu action," kata Sutiyoso, Minggu (18/11/2012), dalam Milad Ke-100 Muhammadiyah di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Sutiyoso juga menyebut, kinerja Jokowi masih belum dapat dinilai. "Belum bisa kita ukur, paling tidak sampai tahun depan. Aksinya, `kan, baru mengecat rumah susun dan membagikan kartu Jakarta sehat untuk membuktikan janji kampanye," kata Sutiyoso yang juga mengkritik Ahok karena menunjukkan kemarahan kepada bawahannya yang secara sengaja diekspos langsung lewat Youtube.

Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta, Ahmad Husein Alaydrus juga mengkritisi Jokowi, terutama ucapan Jokowi yang mengatakan dirinya bukan dewa, dan dewa saja belum tentu cepat dapat menangani banjir. “Dia dewa saja belum bisa mengatasi banjir itu tidak pantas, itu bukti dia tidak bisa menangani banjir, warga Jakarta dibohongi Jokowi,” kata Husein kepada Okezone, Kamis (22/11/2012). Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD DKI, Triwisaksana mengingatkan Jokowi agar tidak hanya memperhatikan program populer. Program lain yang tak populer pun harus dilihat, misalnya infrastruktur pengolahan limbah.

Mendagri Gamawan Fauzi sempat ikut pula mengingatkan kebijakan Jokowi-Ahok agar tidak mengubah rencana anggaran secara ekstrem karena hal itu kurang tepat. Sebaiknya, perubahan yang dilakukan masih dalam koridor-koridor wajar. "Kalau rencana 2013, kita buat 2012, mulai dari situ, tidak bisa di jalan kita alihkan," kata mantan Gubernur Sumatera Barat ini. Gamawan menambahkan, Jokowi harus membuat perencanaan yang berkesinambungan dengan pemerintahan sebelumnya. "Kalau terlalu banyak deviasi, itu bisa merusak sistem nantinya," ucap Gamawan.

Beberapa kritikan terhadap Jokowi bisa jadi bertujuan positif, namun lagi-lagi kalau kita lihat komentar di media sosial, justru ditanggapi negatif. Berbagai cercaan dan hujatan justru dialamatkan kepada Sutiyoso dan juga para anggota DPRD DKI. Kesan kental yang didapat, publik media sangat tidak suka jika Jokowi dan Ahok yang telah menjadi idola mereka dikritik, apalagi nadanya bila tidak menyetujui gaya kepemimpinan Jokowi. Kritikan Sutiyoso memang direspon oleh Ahok sendiri. "Bang Yos kan tidak dipilih secara langsung, ya dulu nggak perlu blusukan cuma perlu ke DPRD aja. Kalau sekarang kan dipilih langsung jadi beda. Era bang Yos kan bukan pemilihan langsung, kalau DPRD dulu beda," kata Wagub DKI ini kepada wartawan di Balai Kota DKI, Jakarta (19/11/2012), seperti diberitakan, detik.com.

Lantas, sampai kapan media massa terus menyorot Jokowi secara terus menerus, terutama yang menonjolkan sisi positifnya? Apakah akan ada titik jenuh, tingkat kebosanan memberitakan Jokowi? Apakah pemilik media, pengambil kebijkan redaksi juga akan mengingatkan wartawannya untuk mengerem, menekan laju pemberitaan positif seputar Jokowi? Apalagi terhadap media yang tidak dapat lepas dari kepentingan politik pemilik media, apakah mampu menekan agar Jokowi tidak terus ditonjolkan atau diberitakan?

Tampaknya, semua itu bukan mutlak ditentukan oleh pemilik media. Pengalaman menunjukkan, arus informasi yang muncul alami, memiliki aktualitas dan nilai berita tinggi, tak akan mungkin dapat dibendung oleh siapapun. Kekuasaan sekuat apapun, bila tiba saatnya dapat runtuh di mana-mana, berkat dorongan media massa. Media boleh jadi bergaya partisan, mencoba mencuatkan sang pemiliknya, tokoh yang secara sengaja membangun pencitraan dengan bantuan lembaga promosi namun dia tidak akan dapat membendung tokoh lain yang memang layak untuk tetap dicuatkan meski tanpa rekayasa.

Artinya, liputan media yang cenderung selalu positif terhadap Jokowi akan paling banyak ditentukan oleh Jokowi sendiri. Kiprah dia, tampilan kepemimpinannya yang disukai publik, pendekatan yang dia lakukan terhadap insan media akan lebih banyak menentukan, apakah dia terus popular atau tidak. Hal lebih penting lagi, bagaimana hasil kinerja, prestasinya mengatasi masalah Jakarta, ini akan sangat berpengaruh pula. Apakah Jokowi terus membuat kebijakan yang berdampak nyata? Apakah karya-karyanya dapat dilihat langsung masyarakat luas?

Akankah, media dapat berbalik, “menghabisi” citra positif Jokowi? Lagi-lagi ini sangat tergantung pada Jokowi. Memang, bila dia salah melangkah, genuisitas kepemimpinan positifnya diragukan, dia berubah menjadi sebaliknya dari sikap dan tindakannya selama ini, media dapat saja meruntuhkan populeritas Jokowi. Jika dinilai lebih banyak berwacana, ucapannya tidak punya bukti, Jokowi dapat saja “ditinggalkan” media. Harapan kita tentu saja, Jokowi tetap terus membuat yang terbaik, memenuhi dahaga publik akan pemimpin yang layak, bukan saja buat Jakarta sekarang tapi Indonesia masa depan. Sampai saat ini, kepemimpinan Jokowi masih menjanjikan!

Oleh: Dr H Usman Yatim MPd MSc


Read more ...

Hari ke-40: Ini Evaluasi Jokowi Soal Penanganan Banjir

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) terjun memantau kantong-kantong banjir di Ibukota. Ia menemukan penanganan korban banjir yang belum terkoordinasi dengan baik.

Jokowi kali ini memantau banjir di Kampung Makasar, Kelurahan Pinang Ranti, Jakarta Timur, Sabtu (24/11/2012).

Di lokasi itu, Jokowi menemukan sejumlah permasalahan yang dialami korban banjir yang belum tertangani jajarannya dengan baik, salah satunya yang terjadi di RW 07 di Kampung Makasar.

"Saya belum mau menilai (penanganan banjir di Kampung Makasar). Secepatnya. Koordinasi ada yang kurang di lapangan, perahu karet, logistik, harus dilakukan dengan baik," kata Jokowi yang mengenakan kemeja lengan pendek warna putih itu.

Begitu pula dengan penanganan banjir di Jakarta, kata Jokowi, sungai-sungai utama dan Kanal Banjir Timur belum masuk terkoneksikan. Hal ini memerlukan waktu serta proses.

"Pengerukan sungai kecil dan sedang, tolong dicek di posko, ada tapi nggak sampai ke masyarakat. Perahu karet belum sampai, langsung telepon BPBD, distribusi logistik juga banyak belum sampai ke masyarakat," papar Jokowi.

Namun demikian, Jokowi bertekad terus melakukan aksi-aksi di lapangan memantau banjir.

"Kalau sudah kayak gini, mau ngeruk apa lagi, hujan mendahului, nunggu kering baru dikeruk lagi. Kalau dilihat lapangan, sungai-sungai utama dikejar untuk segera dipercepat kalau nggak tiap tahun, kita begini terus," ujar Jokowi.



Read more ...

Fasilitasi Komisi Informasi Terima Aduan Warga, Ahok Beri Tempat di Balai Kota

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menyediakan tempat untuk pengaduan masyrakat terkait pengaduan informasi. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) mempersilakan Komisi Informasi DKI Jakarta untuk menggunakan salah satu meja di Balai Kota untuk bekerja di sana.

"Tanggapannya sangat positif. Makanya memberikan fasilitas kepada kami di lantai tiga," ujar Kepala Komisi Informasi DKI Jakarta, Yulianto Widirahardjo usai bertemu dengan Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (23/`11/2012).

Menurut Yulianto, atas respon positif dari Ahok, maka pihaknya akan segera bekerja dengan menyiapkan satu meja dan satu orang staf dari Komisi Informasi, sehingga masyarakat dapat segera mengadukan keluhannya. "Besok kita mulai," ucapnya.

Dalam pertemuan itu, Ahok berkomitmen akan membuka seluas-luasnya informasi pemerintah DKI Jakarta kepada masyarakat luas yang akan dipasang di website DKI Jakarta dan website milik Ahok pribadi.

"Itu perlu diikuti oleh badan publik yang lain. Dengan begitu semua akan berjalan," terangnya.

Selama ini, lanjut Yulianto, informasi kegiatan pemerintah terkesan ditutup-tutupi dan badan publik kurang memahami pentingnya informasi publik kepada masyarakat. Seharusnya, masyarakat dapat mengatahui kegiatan dari badan publik agar warga negara bisa ikut berpartipasi, mulai dari perencanaan, pelaksanaan maupun pengawasan.

"Sejauh ini kasus yang ditangani KIP berjumlah 241, terkait sengketa informasi publik. Sembilan puluh persen permohonan informasi masyarakat tidak ditanggapi," kata Yulianto.



Read more ...

Hari ke-39: Jokowi Belanja Sepatu & Kemeja di Pasar Kaget Masjid Sunda Kelapa

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) shopping usai salat Jumat di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat. Ia memborong sepatu, kemeja lalu makan di warteg. Orang nomor 1 di Jakarta itu tidak malu menawar harga.

Pengamatan detikcom, Jumat (23/11/2012), Jokowi yang mengenakan kemeja warna putih itu menuruni anak tangga masjid yang tepatnya berlokasi di Taman Sunda Kelapa Nomor 16, Menteng, Jakarta Pusat.

Jokowi berjalan kaki menyambangi pasar kaget yang digelar di areal halaman masjid. Kehadiran Jokowi menyedot perhatian pengunjung masjid dan pedagang. Mereka menyambut dengan hangat, mengelu-elukan dan bersalaman.

Pria berusia 51 tahun itu rupanya tertarik dengan dagangan aneka sepatu kets. Jokowi memilih sepasang sepatu.

"Berapa harganya?", kata Jokowi.

"Rp 75 ribu, Pak," jawab si pedagang.

Jokowi lalu menawar harga sepatu itu. "Rp 50 ribu," kata Jokowi.

Si pedagang menolak. "Belum dapat, Pak," kata dia.

Jokowi menaikkan tawarannya menjadi Rp 65 ribu dan deal, sepatu itu akhirnya jadi miliknya. Jokowi kemudian meminta uang kepada sang ajudan yang setia mengawalnya. Ia menyerahkan uang Rp 100 ribu tanpa meminta kembalian.

Si pedagang tampak sumringah. "Ayo...ayo beli. Orang nomor 1 di Jakarta saja beli sepatu ini, ayo beli!" teriak si pedagang promosi. Orang-orang yang melihat tingkah si pedagang mesam-mesem.

Jokowi terus berjalan mengamati aneka dagangan. Tiba-tiba ia berhenti di depan pedagang baju. Jokowi memilih-milih kemeja. Suami Iriana itu mengambil 3 helai kemeja yang masih dibungkus plastik. Ada yang warna cokelat, cokelat muda dan abu-abu.

"Berapa ini harganya?" kata Jokowi.

"Rp 75 ribu," sahut si pedagang.

Lantas ajudan Jokowi sigap membayar kemeja itu dengan 2 lembar uang Rp 100 ribuan.

Seorang penjual dompet berteriak-teriak menawarkan dagangannya kepada Jokowi. "Dompet, Pak! Dompet!" tawarnya. Jokowi lalu mendekat dan bicara dengan pedagang tersebut. Jokowi berujar, "Aduh mahal. Nggak usahlah, masih ada dompet."

Jokowi kemudian ingin bersantap siang. Setelah memilih-milih lokasi makan siang di sekitar masjid yang mayoritas penuh pengunjung, Jokowi menjatuhkan pilihannya untuk mengisi perut di Warteg Hajjah Jannah.

Jokowi melayani diri sendiri dengan mengambil nasi dan lauk pauknya. Ia makan siang dengan lauk tempe, teri kacang, telor dadar dan terong balado.

Jokowi menyantap hidangan itu dengan lahap.

Tidak lama kemudian, Jokowi disuguhi es kelapa muda nan segar. "Lho ini apa?" kata Jokowi yang sebelumnya sudah disediakan air mineral oleh sang ajudan.

"Itu (dari) suami saya, Pak. Coba kelapa mudanya," kata Jannah ramah yang ikhlas dibayar berapa pun masakannya oleh Jokowi nanti.

Jokowi melanjutkan santap siangnya sambil bercengkrama dengan warga.




Read more ...

Hari ke-39: Jokowi: Belum Ada Penjelasan dari Kemen PU Soal 6 Ruas Tol

Gubernur DKI Jakarta Jokowi mengaku belum bisa bicara soal proyek 6 ruas jalan tol. Dia mengaku belum mendapat penjelasan dari Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) soal proyek itu. Jadi dia belum mengerti.

"Belum ada (penjelasan-red)," jelas Jokowi usai menyambut SBY dari kunjung ke luar negeri di Lanud Halim, Jakarta Timur, Jumat (23/11/2012).

Jokowi mengaku soal proyek tol itu, walau sudah disetujui Kemen PU tidak ada masalah. Jangan juga dipolemikkan dirinya menerima atau menolak.

"Nggak ada masalah, dengan artian kita itu belum mengerti, jadi jangan dianggap menolak atau tidak," jelasnya.

Jokowi menjelaskan, dia sendiri belum tahu soal proyek tol itu secara gamblang. "Kita belum ngerti jalan tol itu dari mana ke mana, untuk tujuan apa. Nanti kalau sudah tahu baru saya ngomong," tegasnya.

6 Ruas tol ini adalah Kampung Melayu-Kemayoran, Semanan-Sunter via Rawa Buaya - Duri Pulo, Kampung Melayu-Duri Pulo, Sunter-Pulo Gebang, Ulujami-Tanah Abang, dan Pasar Minggu-Casablanca. Kementerian PU berpendapat, 6 ruas tol itu penting untuk menambah panjang jalan Jakarta yang saat ini tidak sebanding dengan luas Ibukota.
Read more ...

Hari ke-39: Dikabarkan akan Digugat Apindo, Jokowi Tenang-tenang Saja

Penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta sebesar Rp 2,2 juta oleh Gubernur DKI Jokowi menuai protes dari para pengusaha. Tersiar kabar bahwa Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengancam menggugat Jokowi atas penetapan UMP yang dinilai cukup tinggi tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Jokowi menilai Apindo berhak untuk menggugatnya. "Setiap orang punya hak untuk melakukan itu (gugatan)," jawab Jokowi saat menyambut kedatangan Presiden SBY dari Pakistan, di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Jumat (23/11/2012).

Saat ditanyai wartawan, apakah Jokowi tenang-tenang saja menghadapi ancaman gugatan tersebut, Jokowi pun menjawab santai. "Iya," jawabnya singkat.

Hari ini Apindo sedang mengadakan rapat untuk menentukan sikap atas penetapan UMP/UMK di berbagai daerah, termasuk di Jakarta. Sejauh ini Apindo belum akan mengambil sikap melakukan upaya hukum melalui Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) seperti yang sebelumnya pernah dilakukan di Bekasi, Jawa Barat.

Sementara itu Kamar Dagang Industri (Kadin) DKI Jakarta akhirnya menerima Upah Minimum Provinsi (UMP) 2013 DKI Jakarta sebesar Rp 2,2 juta/bulan. Namun Kadin mengingatkan ada beberapa catatan yang harus dilihat pemerintah daerah sebagai konsekuensi penetapan UMP 2013.

Kebijakan Jokowi ini disambut gembira Menakertrans Muhaimin Iskandar. "DKI putuskan Rp 2,2 juta, kita sambut baik," kata Muhaimin kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (20/11) lalu.

Muhaimin juga berharap pengusaha mempersiapkan perencanaan keuangan yang lebih baik. Para buruh diminta meningkatkan profesionalisme kerja.

"Pekerja mendapat kenaikan yang bagus, syukur-syukur produktif profesional dan upah yang naik harus diimbangi dengan produktivitas yang baik. Kita mendukung Gubernur DKI menetapkan Rp 2,2 juta," katanya.
Read more ...

Hari ke-39: Jokowi Siap Bujuk Warga Dukung Normalisasi Kali Ciliwung

Normalisasi Kali Ciliwung sepanjang 34 kilometer bakal segera dilakukan. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) siap turun ke lapangan untuk membujuk warga sekitar bantaran kali yang mbalelo.

"Mau (dukung normalisasi Ciliwung). Nanti bagian yang bicara itu saya. Yang non teknis itu saya, nanti saya akan turun," kata Jokowi saat ditanya wartawan soal antisipasi penolakan warga sekitar dalam proyek normalisasi Kali Ciliwung.

Hal ini disampaikan Jokowi usai rapat bersama Menko Kesra Agung Laksono dan Menpera Djan Faridz di kantor Kemenkokesra, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (23/11/2012).

Jokowi bahkan akan melakukan pendekatan-pendekatan secara langsung.

Dikatakan dia, normalisasi Kali Ciliwung kira-kira sepanjang 34 kilometer mulai dari Manggarai hingga Srengseng. Normalisasi ini berupa perluasan kali dan pengerukan.

Selain itu, sehari yang lalu Jokowi juga mewacanakan normalisasi kali Pesanggrahan.
Read more ...

Kamis, 22 November 2012

Hari ke-38 Jokowi: Jokowi Pamer Desain Kampung

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menunjukkan desain 100 kampung yang bakal dibangun dalam tempo setahun pada tahun 2013. Penataan kampung itu diperkirakan memakan dana Rp 30 miliar hingga Rp 50 miliar.

Jokowi memamerkan desain-desain aneka kampung yang telah rampung dibuat. Desain kampung itu telah dibundel dan dijilid. Tiap kampung memiliki nama yang disesuaikan dengan kekuatan lokal, seperti kampung herbal, kampung ikan dan kampung protein.

"Nggak boleh ada yang buka, ini masih rahasia. Saya tunjukkan yang namanya pembangunan kota yang dimulai dari penataan kampung. Setiap kampung punya tema sendiri-sendiri karena di situ ada kekuatan lokalnya," kata Jokowi di Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (22/11/2012).

Jokowi menargetkan akan membangun 100 kampung mulai tahun depan. "Targetnya kemarin kan 100 tapi nanti dari Dewan nggak tahu. Yang setujui 50 ya jalani 50. Masa saya tunjukin semuanya. Ini dalam setahun. Kerja itu cepat-cepat karena ada 360-an kampung yang perlu kita upgrade. Jadi kalau setahun dapat 100 berarti 5 tahun sudah rampung. Tapi kembali lagi ke Dewan. Anggarannya kurang lebih antara Rp 30 miliar-Rp 50 miliar," papar Jokowi.

Menurut Jokowi, konsep itu sudah diserahkan ke DPRD DKI Jakarta dan mendapat respons positif.

Ia menambahkan aneka kampung itu didesain oleh banyak arsitek mulai dari swasta, kampus, dan perguruan tinggi.

Bapak juga desain kampung? "Kalau saya kan desainer mebel. Nanti pakai sistem partisipasi masyarakat. Kita bentuk pokja di kampung atas gambar, ide, dan desain yang ada biar sesuai dengan perencanaan, dengan desain ada," ujar pria yang dahulu berprofesi sebagai pengusaha mebel di Solo ini.



Read more ...

Hari ke-38 Jokowi: Jokowi Percepat Normalisasi Kali Pesanggrahan

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menerima keluhan warga soal Kali Pesanggrahan yang sering meluap hingga menyebabkan banjir. Dia pun berjanji akan mempercepat proses normalisasi air.

"Mungkin setelah ini nanti kita percepat," kata Jokowi saat bertemu warga di lokasi banjir IKPN Bintaro, Jakarta Selatan, Kamis (23/11/2012) malam.

"Ini kiriman dari Bogor, kalau di sana miaslnya ada pintu air yang bisa membelokkan ke waduk yang sudah siap, tentu ini nggak terjadi," sambungnya.

Jokowi berada selama satu jam di lokasi. Dia mendatangi warga RW 12 yang mengungsi di Masjid Al Ummariyah, Bintaro.

Perwakilan warga dari RW 05, Kumala Siregar, mengatakan keluhan warga memang seputar normalisasi Kali Pesanggrahan. Dia berharap proyek itu segera selesai.

"Pak Jokowi tadi nanya banjirnya kenapa, bagaimana keadaannya. Saya jawab kita minta normalisasi kali dipercepat," terangnya.

Banjir di IKPN terjadi sejak pagi. Tinggi air sempat mencapai 2 meter, namun malam ini semakin surut.



Read more ...

Hari ke-38 Jokowi: Jakarta Akan Jadi Kota Karnaval

Enjoy Jakarta merupakan semboyan yang dipakai untuk menarik wisatawan. Namun bagi Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, semboyan itu terlalu abstrak menggambarkan daya tarik identitas Jakarta dibanding kota-kota lain di dunia.

"Brand yang sekarang itu Enjoy Jakarta, tapi yang di-enjoy itu apa sebenarnya? Saya juga nggak ngerti," ujar pria yang akrab dipanggil Jokowi itu.

Pernyataannya itu disambungnya dengan tawa bersama hadirin pembukaan Pekan Produk Kreatif Indonesia 2012 "Indonesia Creative Power" di Epiwalk, Jl. Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (22/11/2012). Setelah tawa mereda, barulah dia menuturkan visi tentang identitas bagi Jakarta yang lebih mampu menonjolkan keunikannya dibanding kota-kota lain.

"Kalau saya pinginnya Jakarta itu menjadi dua, yaitu seni pertunjukan dan karnaval," ujar Jokowo serius.

Memang sudah banyak kota di dunia yang menggelar karnaval sebagai atraksi tahunan yang menarik bagi wisatawan. Namun sebagai Ibukota sebuah negara yang kaya raya dengan aneka ragam budaya dengan atraksi seni masing-masing, sudah barang tentu karnaval yang akan digelarnya di Jakarta akan jauh lebih variatif dibandingkan kota mana pun di dunia.

"Tiap hari mau karnaval, bisa saya lakukan itu. Di seluruh Indonesia ada 504 kota, ya sudah kita undang saja mereka untuk tampil. Setahun kan ada 365 hari, jadi bisa kebagian tampil semuanya tiap hari," papar Jokowi.

Menggelar karnaval yang berbeda-beda setiap hari selama setahun penuh, belum pernah digelar oleh kota mana pun di dunia. Tapi bukan tanpa masalah bila setiap hari di Jakarta diadakan pertunjukan karnaval di jalan-jalan kotanya.

"Kalau bikin karnaval setiap hari, bisa tambah macet. Huahahaha....," kata Jokowi sambil kembali tergelak.


Read more ...

Rabu, 21 November 2012

Hari ke-37 Jokowi: Pengusaha Protes UMP DKI Rp 2,2 Juta, Jokowi: Masalah Puas-Tak Puas Sulit

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sudah memutuskan UMP DKI Rp 2,2 juta. Jokowi meminta hal itu jangan dipersoalkan karena ukuran tingkat kepuasan sangat sulit dinilai.

"Kan sudah kita putuskan. Kalau Masalah puas atau tidak puas ya sulit," ujar Jokowi di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (21/11/2012).

Jokowi menyatakan, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Dewan Pengupahan DKI dan buruh sudah dipertemukan. Dia berharap tidak ada protes atas keputusannya tersebut.

Jokowi menerangkan, angka Rp 2,2 juta sudah adil. Jika dirinya memutuskan UMP DKI Rp 1,9 juta buruh akan protes. Sedangkan jika UMP DKI 2,7 juta pengusaha akan protes.

"Jadi nggak akan memuaskan semua pihak. Tapi yang saya putuskan itu sudah melalui kalkulasi yang adillah," ucap Jokowi.

Apindo, lanjut Jokowi, juga sudah diundangnya lagi. Pihak Apindo sudah diajak Jokowi berbicara pada Selasa (20/11) kemarin.

Jokowi juga sudah memikirkan dampak penetapan UMP DKI Rp 2,2 juta pada demo buruh se-Jabodetabek di Istana. Namun menurutnya, hal itu sudah dibicarakan pada pertemuan dengan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan.

"Itu kenapa kita ketemu dengan gubernur Banten, gubernur Jawa Barat, itu diambil kalkulasi dari situ. Kalau kita menentukan itu kan pasti ada imbasnya kanan kiri. Itu sudah kita hitung juga. Pak Menteri itu menghitung secara makro. Tapi kalau masalah puas dan tidak puas, ya memang sulit," imbuh politisi PDIP ini.

"Bagaimana dengan UMKM Pak?" tanya wartawan.

"Sebetulnya, angka itu kan nanti bisa minta penangguhan. Yang berat ya memang seperti ini, adalah yang UMKM. Tapi masalah kebijakan itu pasti ada plus minusnya. Kita ambil yang plusnyalah," kata pria penyuka musik cadas ini.


Read more ...

Hari ke-37 Jokowi: Waduk Riario akan Jadikan Lokasi Rekreasi Gratis

Gubernur DKI Jakarta Jokowi menginginkan Waduk Riario di Jl Perintis Kemerdekaan, Pedongkelan, Jakarta Timur, dijadikan tempat rekreasi gratis bagi warga. Lokasi waduk ini akan dibenari sehingga bisa menjadi ruang terbuka publik.

"Ini Danau Riario ini sudah beberapa tahun tidak produktif. Ini mau kita produktifkan untuk rekreasi gratis masyarakat," kata Jokowi usai mengunjungi waduk tersebut, Rabu (21/11/2012).

Jokowi mengatakan, pembenahan akan mulai dilakukan mulai tahun depan. Waduk itu akan dikeruk dan airnya akan dibersihkan. "Nanti kita akan bangun taman yang bagus, awal 2013 akan kita bangun. Kalau tidak begitu nanti akan diduduki untuk pemukiman lagi," katanaya.

Waduk Riario cukup luas, sayangnya sekeliling waduk itu terdapat pemukiman padat. Selain itu sampah-sampah juga terlihat di tepian waduk itu, air waduk itu juga terlihat kotor.
Read more ...

Hari ke-37 Jokowi: Jokowi Diajak Foto Ratusan Orang di Singapura

Liburan panjang akhir pekan kemarin, banyak wartawan kebingungan karena kehilangan Jokowi. Rupanya, Jokowi memanfaatkan libur panjangnya untuk menjenguk seorang anaknya yang sedang sekolah di Singapura.

"Tahu aja. Ya, delapan bulan nggak ketemu sama anak. Ya kangen, kan lama nggak ketemu," kata Jokowi lalu tertawa lepas.

Hal ini diungkapkan Jokowi saat berbincang dengan 3 wartawan termasuk detikcom, di mobil Innova kesayangannya, dalam perjalanan usai blusukan di Waduk Riario, Jakarta Timur, Rabu (21/11/2012).

Jokowi juga bercerita, dirinya tetap sibuk menerima permintaan ratusan orang WNI untuk foto bersama saat salat Jumat di Orchad. "Kemarin saya Jumatan di Orchad jam setengah 1 sampai setengah 2 rampung, mereka masih ada ratusan orang yang foto-foto saya," lanjutnya.

Menanggapi tentang banyaknya wartawan yang masih setia menunggu di depan rumah dinasnya di Jalan Taman Suropati, Jokowi menjawab santai. "Saya bilang libur, nggak percaya. Saya bilang tidur, nggak percaya. Malah masih pada nungguin di depan rumah," kata Jokowi.

Demam Jokowi memang tidak hanya terasa di Jakarta. Seperti yang pernah diberitakan sebelumnya, gaung gaya kepemimpinan pria penggemar musik cadas ini juga terdengar hingga perbatasan RI-Malaysia.

Read more ...

Selasa, 20 November 2012

5 Demo yang Curi Perhatian Jokowi-Ahok

Sebulan lebih memimpin, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak luput menjadi sasaran pendemo. Pendemo meminta mereka turun tangan memberikan solusi. Seperti 5 demo ini:

1. Mogok Massal Sopir

Ratusan sopir dari angkutan darat (Organda) menggelar aksi di depan kantor Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Para sopir menuntut agar Perda nomor 3 tahun 2012 tentang retribusi khusus yang terkait dengan angkutan umum dicabut karena membebani dan tidak rasional.

Selain itu, para sopir menolak pengesahan Raperda tentang transportasi sebagai pengganti Perda nomor 12 tahun 2003 karena di dalamnya salah satu pasalnya akan menghapus mobil-mobil kecil karena nanti akan dibuat mobil sedang dan mobil besar.

Mereka melakukan aksi mogok 'narik' massal. Aksi ini mengakibatkan penumpang bus di Ibukota menjadi terlantar. Penumpang terpaksa mencari alternatif angkutan lain mulai naik ojek hingga taksi untuk ke lokasi tujuan.

Aksi para sopir ini mendapat perhatian dari Jokowi. Ia mempersilakan pengunjuk rasa menyampaikan aspirasinya dengan tertib. "Oh ndak apa-apa, kalau ke sini ya kita terima," kata Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Selasa (20/11/2012).

Jokowi bahkan telah memerintahkan pihak Pemprov DKI mengantisipasi unjuk rasa yang dilakukan Organda, termasuk soal akan ada aksi pemogokan angkutan. "Tadi malam suruh kita siapkan, kita siapkan bus untuk penumpang," terangnya.

jokowi

2. Buruh Tuntut UMP

Gelombang buruh lagi-lagi menyambangi kantor Jokowi menuntut penetapan Upah Minimum Provinsi. Jokowi adem ayem menanggapinya.

"Ya nggak apa-apa, demo saja kan itu hak serikat," ujar Jokowi kepada wartawan di kantornya, Selasa (13/11/2012). Unjuk rasa serupa juga terjadi pada awal November lalu, yang juga menuntut penetapan UMP.

Jokowi berharap besaran UMP harus bisa menguntungkan semua pihak. "Ya kalau saya prinsipnya asal semua jalan. Kalau Rp 2 juta perusahaan enggak jalan, kemudian tutup gimana, yang rugi semuanya. Tapi kalau Rp 2 juta perusahaan jalan, buruh senang, itu baru," terang pria yang mengawali karier sebagai pengusaha mebel ini.

UMP DKI Jakarta akhirnya diputuskan sebesar Rp 2,2 juta. Keputusan itu membuat buruh di Jakarta bersorak kegirangan. Namun, keputusan itu diprotes pengusaha. Pengusaha bahkan siap menggugat Jokowi bila mengesahkan penetapan besaran UMP sebesar Rp 2,2 juta.

Jokowi memastikan masalah UMP belum rampung karena antara serikat pekerja dan pengusaha belum dicapai kesepatakan. "Tunggu hari baik (penetapan UMP)," katanya.

Jokowi berharap agar penetapan UMP memberikan hasil yang win-win bagi buruh dan juga pengusaha. Hasil win-win itu diserahkan ke buruh dan pengusaha. "Yang penting itu win-win. Terserah pada pengusaha dan buruh. Saya bagian bagian gedok saja. Yang penting setelah digedok jangan ada demo," katanya.

3. Demo PKL

Sedikitnya 50 orang pedagang kaki lima (PKL) dan pemilik warung di Stasiun Senen menyambangi Balai Kota. Pendemo ingin curhat kepada Jokowi tentang surat Dinas Perhubungan (Dishub) yang meminta agar lapak-lapak mereka dikosongkan pada 15 November mendatang. Surat itu diterima pada tanggal 15 Oktober lalu.

Aston ingin bertemu dengan Jokowi untuk meminta solusi. "Jumlah kios yang mau ditutup ada 200 lebih. Janji-janjinya buktikan, jangan begitu duduk di sini lalu rakyat sengsara," protes Aston.

Menanggapi aksi itu, Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) turun tangan menemui para PKL.

"Lapor saja kalau ada penggusuran, tapi itu digusur untuk apa, saya belum dapat laporan," kata Ahok usai menemui para demonstran di depan Balai Kota DKI, Senin (5/11/2012).

Ahok yang berbaju dinas PNS itu bertemu dan sempat berbincang dengan perwakilan pendemo selama 30 menit. Setelah puas mengeluarkan unek-unek, para pendemo pun langsung bubar.

Jokowi dan Ahok kompak membuat terobosan soal kebijakan terkait pedagang kaki lima (PKL). Mereka akan ditertibkan dan dimasukkan ke mal. "Kami akan ada terobosan baru, semua PKL yang belum ada tempat akan dimasukan ke mal-mal, ke Pasar Jaya, gedung-gedung, sekolah," kata Ahok.


4. Anak SD Tagih Janji Jokowi

Jokowi juga kedatangan 'tamu istimewa' puluhan orang ibu-ibu dan anak-anak SD di Balai Kota. Mereka adalah warga penghuni Kuburan Cina Kebon Nanas, Jakarta Timur, yang memprotes rencana penggusuran rumah mereka.

Sedikitnya 5 anak SD memegang potongan kardus berukuran 30x20 cm bertuliskan "Pak Gubernur Mana Janjimu" dan "Perhatikan Kami."

Pendemo ini juga ditemui oleh Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ahok menegaskan tidak akan ada penggusuran. "Intinya Pak Gubernur bilang tidak mau ada penggusuran," kata Ahok menyampaikan pernyataan Jokowi.


5. Warga Tuntut Relokasi

Sepuluh warga Kampung Baru, Muara Angke, Jakarta Utara, mendatangi Kantor Balai Kota untuk menemui Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Mereka mengadu kepada Jokowi terkait rencana penggusuran tempat tinggal mereka.

10 warga yang semuanya ibu-ibu ini mendatangi Balai Kota sekitar pukul 09.30 WIB. Mereka mencegat Jokowi di halaman Balai Kota yang hendak pergi rapat bersama Dinas PU.

Menurut perwakilan pendemo, Susi, Jokowi merespons baik keluhan mereka. Jokowi berjanji akan mengunjungi lokasi tempat tinggal mereka dalam waktu dekat.

"Alhamudulillah, Pak Jokowi akan mengunjungi tempat kami, dalam waktu dekat. Pak Jokowi akan datang ke lokasi kami di Kampung Baru, Muara Angke," tuturnya.

Dalam kesempatan terpisah, Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berjanji akan membangun rumah sewa untuk warga yang permukimannya disulap menjadi tempat pelelangan ikan di Kampung Baru, Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara. Harga sewa rumah itu akan sangat murah dan tanpa batas waktu.

"Solusinya akan dibangunkan rumah, kemungkinan rumah susun. Tahun depan akan dibangunnya. Sewa dengan harga sangat murah dan terjangkau. Tanpa batas waktu," kata Ahok.






Read more ...

Hari ke-36: Jokowi Jokowi Menghimbau Lurah Temui Warga, Kalau Perlu Ngecat Lapangan

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kembali mengumpulkan jajaran birokrasinya hingga tingkat kecamatan di gedung Balai Kota DKI Jakarta. Dalam pertemuan itu, Jokowi kembali menegaskan agar jajarannya lebih dekat ke masyarakat daripada dirinya.

"Saya ingin lurah, camat, wali kota betul-betul menguasai wilayahnya masing-masing. Jangan sampai kalah dengan saya. Jangan sampai saya turun, masyarakat bisik-bisik ke saya, lurah nggak pernah ke sini, camat nggak pernah ke sini," ujar Jokowi di hadapan sekitar 320 jajarannya di gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (20/11/2012).

Pertemuan itu dihadiri 267 lurah, 47 camat, 5 wali kota dan 1 bupati dari seluruh wilayah DKI Jakarta.

Jokowi benar-benar menegaskan agar setiap kepala wilayah di tiap tingkatan sering melakukan kunjungan ke masyarakat sebagaimana yang dilakukannya selama ini. Bahkan dia mencontohkan, kalau perlu lurah ataupun camat bersedia mengecat lapangan di lingkungan warga.

"Saya ingin dengar 'Pak Lurah atau Camat baru saja ke sini kok. Ngecat di lapangan'. Ini yang benar. Tapi jangan hanya ngecat saja, tapi memberikan sesuatu, apa itu? Banyak yang bisa dilakukan," cetusnya.

"Kalian adalah partner saya di front paling depan yang bisa menyampaikan visi ke masyarakat. Jangan sampai saya bilang A, lurah bilang B. Camat nggak nyambung bilang C. Kalau A, sampai ke bawah harus A semua. Gayanya bisa berbeda-beda. Gaya keroncong nggak apa-apa. Seperti gaya saya rock, nggak apa-apa. Bapak bisa pop, nggak apa-apa. Tapi A harus A," tutur Jokowi

Seluruh jajaran birokrasi yang hadir mendengarkan dengan tenang dan seksama semua arahan Jokowi. Pertemuan selesai pukul 11.30 WIB.


Read more ...

Hari ke-36 Jokowi: Ahok Ajukan Syarat Agar Warga Non KTP DKI Dapat Rusun

Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak membedakan warga ber-KTP DKI dengan warga non KTP DKI agar dapat rumah susun. Ahok pun memberikan syarat pada warga non KTP DKI, apa itu?

"Kalau dia tidak punya KTP DKI, saya sudah bicarakan dengan dinas kependudukan. Selama anda bisa membuktikan anda punya usaha kan bisa dikasih KTP DKI ini jelas," ujar Ahok.

Ahok mengatakan hal itu usai membuka rapat kerja daerah tim koordinasi penanggulangan kemiskinan tingkat Provinsi DKI Jakarta 2012 di Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Jakarta (LPMJ) Jl Raya Bekasi Timur km 18 Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (20/11/2012).

Menurut Ahok, warga non KTP DKI juga harus mendapatkan pernyataan dari minimal 10 tetangga. Masing-masing tetangga menyatakan jika sudah mengenal selama 10 tahun warga yang ingin tinggal di rusun tersebut.

"Tapi kalau tidak, lain ini ternyata pidana. Itu palsu," kata mantan anggota Komisi II DPR ini.

Sejumlah rusun yang berada di wilayah Ibukota Jakarta sudah diperbaiki dan dipercantik agar bisa dihuni, salah satunya rumah susun tanah tinggi (rustanti). Ditargetkan tahun depan, semua rusun tersebut sudah diisi oleh warga yang membutuhkan. Warga yang membutuhkan dipersilakan untuk mendaftar ke Dinas Perumahan DKI Jakarta.

Read more ...

Hari ke-36 Jokowi: Ahok: Uang Kerohiman Distop Jika Disalahgunakan

Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan memberhentikan pemberian uang kerohiman atau ongkos pindah bagi warga Jakarta jika disalahgunakan. Ahok mengkhawatirkan uang kerohiman digunakan bukan untuk yang semestinya.

"Ini juga ada masalah uang kerohiman, seharusnya nggak ada. Kalau ada uang kerohiman maka terus akan beranak-pinak nih karena tinggal datang terus dapat uang," ujar Ahok.

Ahok mengatakan itu usai rapat kerja daerah tim koordinasi penanggulangan kemiskinan tingkat Provinsi DKI Jakarta 2012 di Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Jakarta (LPMJ) Jl Raya Bekasi Timur km 18 Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (20/11/2012).

Menurut Ahok, Pemprov DKI akan menyiapkan rumah bagi warga yang membutuhkan. Bahkan jika perlu, akan disiapkan perlengkapannya.

"Jadi Anda masuk tinggal bawa koper," imbuh Ahok yang mengenakan seragam dinas warga krem ini.

Ahok mengkhawatirkan, uang kerohiman akan disalahgunakan masyarakat yang tidak membutuhkan.

"Karena begitu ada uang kerohiman dan macem-macem yang tidak niat punya rumah malah dapat nanti dan dia sudah dapat banyak terus dijual rusunnya," ucap mantan Bupati Belitung Timur.

Sebelumnya, Pemprov DKI memberikan uang kerohiman bagi para korban penggusuran sebesar Rp 750 ribu. Salah satu korban penggusuran yang mendapat uang kerohiman yakni di kawasan Muara Angke, Jakarta Utara.


Read more ...