Jumat, 30 November 2012

Hari Ke 46: Danang: Jokowi Harus Kreatif

Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Danang Parikesit, mengatakan bahwa Jokowi harusnya berpikir lebih kreatif alih-alih meminta subsidi pemerintah pusat sebesar 70 persen dari total rencana anggaran subsidi untuk MRT..

Harga tiket MRT yang ditafsir sekitar Rp 38.000 mengharuskan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) 'mengemis' ke pemerintah pusat untuk bantuan subsidi.

"Saya kira pemerintah DKI Jakarta harus cari solusi kreatif dibandingkan minta subsidi. Asal kita mau pasti bisa," kata Danang.

Menurut Danang, biaya operasional MRT harus direncanakan dengan matang berdasarkan jumlah penumpang. Namun jika perkiraan awal jumlah penumpang MRT sekitar 200 ribu orang maka harga tiket Rp 38.000 tidak akan mampu membiayai operasional moda transportasi yang diyakini mampu mengurangi kemacetan di Jakarta tersebut.

"Itu sekedar membagi biaya operasi dengan jumlah penumpang yang bisa diangkut. Jumlah penumpang di tahun awal diperkirakan masih sekitar 200 ribu orang, maka tarifnya besar sekali. Saya tidak tahu bagaimana kawan-kawan buat keputusan, tapi menurut saya kalau dasarnya jumlah penumpang itu tidak mungkin kita bisa membiayai operasi MRT Jakarta," ujar Danang.

Danang menilai potensi jumlah penumpang MRT Jakarta tidak menjamin mampu menghidupkan MRT Jakarta. Pengembangan kawasan sekitar stasiun MRT dan penempatan titik-titik stasiun di kawasan bisnis dan perkantoran dinilai sumber pendapatan utama MRT di sejumlah negara yang telah mengoperasikan MRT.

"Karena MRT itu di mana-mana pendapatannya bukan penumpang, tapi kawasan sekitar stasiun," ujar Danang.

Danang memberikan contoh operasional MRT Hongkong yang fokus pada pengembangan kawasan stasiun MRT mendapatkan keuntungan sebesar 90 persen lebih dari kawasan tersebut. Danang berharap Jokowi mampu melihat peluang tersebut yang diyakini dapat menekan biaya MRT sebesar 40 persen untuk di Jakarta.

"Seperti di Hongkong, 97 persen pendapatannya dari pengembangan kawasan stasiun, tapi ini kan kasus ekstrim, karena di hongkong angka pengembangannya sangat tinggi. Tapi di kita 40 persen masih bisa ditekan sekitar Rp 500 rupiah per kilometer, sekarangkan hitungannya Rp 1000 per kilometer," ujar Danang.

Sebelumnya, Jokowi telah menggelar pertemuan dengan Dirut PT MRTJ. Namun yang membuat Jokowi gusar adalah harga tiketnya yang mahal. Untuk itu Jokowi akan meminta bantuan pemerintah pusat melalui Menkeu agar bisa memberikan 70 persen subsidi tiket MRT.

"Masalah harga tiket. Ini yang masih sedikit di atas yang saya inginkan. Hitung-hitungannya Rp 38 ribu, kalau subsidi jadi Rp 18 ribu, kalau ada subsidi lagi jadi Rp 15 ribu. Pengennya di lain-lain negara kan US$ 1 sekitar Rp 9 ribu sampai 10 ribu, tapi nggak kuat, makanya kita minta bantuan pemerintah pusat," katanya.




Share This Art!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar