Selasa, 06 November 2012

Hari ke-22 Jokowi: Simulasi Penyelamatan Banjir Ala Jokowi

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memimpin apel siaga bencana banjir DKI Jakarta 2012. Jokowi pun membimbing peserta apel untuk melakukan simulasi penyelamatan banjir.

Apel siaga bencana banjir DKI Jakarta tahun 2012 digelar di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Selasa (6/11/2012). Apel ini diikuti ratusan personel jajaran TNI, Polisi, Petugas Damkar, Satpol PP, petugas Dinas PU, PMI, Basarnas, PLN, Palyja, Aetra, dan lainnya.

"Pada kesempatan pagi hari ini saya ingin tim reaksi cepat Satpol, silakan ke depan 4 orang. Nanti kalau banjir larinya agak cepat ya. Coba yang kebanjiran 1 orang masyarakat," kata Jokowi meminta petugas Satpol PP melakukan simulasi penyelamatan banjir.

Empat orang petugas Satpol PP pun maju ke tengah lapangan. Jokowi yang mengenakan jas hitam dipadu dengan kemeja putih dan topi hitam pun memberikan instruksi lanjutan.

"Ada banjir di Bukit Duri dan ada korban. Coba lakukan. Saya ingin lihat betul apa yang dilakukan. Posisi ini di pinggir genangan, tolong diperiksa," kata Jokowi.

Petugas Satpol PP pun memberikan napas buatan kepada seorang yang memperagakan sebagai korban.

"Coba PLN dan PDAM masing-masing dua orang. Kalau ada banjir di Kampung Melayu, PLN apa yang dilakukan?" kata Jokowi melanjutkan instruksi.

Petugas PLN pun kemudian berbicara dengan HT.

"Ngapain itu?" tanya Jokowi. "Calling ke wilayah untuk matikan aliran listri," jawab petugas PLN sembari tersenyum.

Jokowi pun melanjutkan simulasi tersebut. "Terus kalau digantikan ada ganti genset tidak?" tanya Jokowi.

"Ada gardu bergerak, Pak," jawab petugas PLN tersebut.

Jokowi pun menoleh ke arah dua petugas PDAM. "PDAM apa yang dilakukan kalau banjir? Langsung bawa air atau langsung koordinasi? Berapa menit air datang setelah banjir ke lokasi?" cecar Jokowi. "Tidak lama Pak, paling lama 30 menit," kata petugas tersebut.

"Bener ya? Nanti saya cek, saya catat ini setengah jam ke lokasi. Hati-hati," ingat Jokowi.

Petugas Tagana dan Dinas PU lantas dipanggil Jokowi dua orang. "Kalau banjir apa yg dilakukan?" tanya Jokowi.

"Evaluasi," kata petugas Tagana. Selain evaluasi, mencatat nama korban musibah," kata petugas tersebut.

Jokowi lantas menanyakan kepada Dinas PU apa yang dilakukan saat banjir. Petugas Dinas PU menjawab akan melakukan koordinasi. Jokowi pun geleng-geleng kepala.

"Jadi kalau ada banjir datang itu tidak usah informasi, langsung bergerak cepat apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Koordinasi nanti kalau akan memberikan arahan apa yang dibutuhkan. Jadi apa yang biasanya dilakukan PU di lapangan? Jangan dijawab koordinasi lagi loh ya," kata Jokowi.

"Menyediakan pompa," kata petugas tersebut, disambut apresiasi Jokowi.

Jokowi lantas memberikan sejumlah arahan umum. Dia menuturkan di Jakarta setiap 2 sampai 3 tahun banjir. 

Jokowi berharap tahun ini tidak banjir sembari mendorong semua pihak terkait bersiap mengantisipasi banjir.

"Informasi banjir makin besar apa kecil, itu yang penting, sehingga geraknya kemana itu jelas. Itu adalah gerakan-gerakan di lapangan. Jangan sampai banjir datang, 2-3 jam baru sampai ke lapangan. Tapi moga-moga nggak ada banjir. Tapi kalau terpaksa Tuhan mencoba kita dengan banjir ya kita siap. Saya berharap dengan simulasi lapangan hari ini saya ingin melihat kerjanya seperti apa," tegas Jokowi.



Share This Art!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar