Selasa, 20 November 2012

Hari ke-36 Jokowi: Ahok: Uang Kerohiman Distop Jika Disalahgunakan

Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan memberhentikan pemberian uang kerohiman atau ongkos pindah bagi warga Jakarta jika disalahgunakan. Ahok mengkhawatirkan uang kerohiman digunakan bukan untuk yang semestinya.

"Ini juga ada masalah uang kerohiman, seharusnya nggak ada. Kalau ada uang kerohiman maka terus akan beranak-pinak nih karena tinggal datang terus dapat uang," ujar Ahok.

Ahok mengatakan itu usai rapat kerja daerah tim koordinasi penanggulangan kemiskinan tingkat Provinsi DKI Jakarta 2012 di Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Jakarta (LPMJ) Jl Raya Bekasi Timur km 18 Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (20/11/2012).

Menurut Ahok, Pemprov DKI akan menyiapkan rumah bagi warga yang membutuhkan. Bahkan jika perlu, akan disiapkan perlengkapannya.

"Jadi Anda masuk tinggal bawa koper," imbuh Ahok yang mengenakan seragam dinas warga krem ini.

Ahok mengkhawatirkan, uang kerohiman akan disalahgunakan masyarakat yang tidak membutuhkan.

"Karena begitu ada uang kerohiman dan macem-macem yang tidak niat punya rumah malah dapat nanti dan dia sudah dapat banyak terus dijual rusunnya," ucap mantan Bupati Belitung Timur.

Sebelumnya, Pemprov DKI memberikan uang kerohiman bagi para korban penggusuran sebesar Rp 750 ribu. Salah satu korban penggusuran yang mendapat uang kerohiman yakni di kawasan Muara Angke, Jakarta Utara.



Share This Art!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar