Selasa, 13 November 2012

Hari ke-29 Jokowi - Ahok

 Jokowi: Stop Pembangunan Mal!

Gubernur DKI Joko Widodo bakal menghentikan izin pembangunan mal untuk tahun 2013 di Jakarta. Namun untuk izin yang sudah terlanjur dikeluarkan, Jokowi tak bisa berbuat apa-apa.

"Untuk mal stop dululah, ya sudah tapi kan sudah ada izin yang keluar, dan masih banyak izin yang beredar," kata Jokowi di kantor Kompas, Jl Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (13/11/2012).

Untuk tahun mendatang, Jokowi akan fokus untuk membangun perumahan guna menormalisasi Kali Ciliwung. Rencana ini masih dibahas antara Pemprov DKI, Kemenpora dan Kementerian Pekerjaan Umum.

"Menginjak 2013 segera akan dimulai perumahannya," imbuhnya.

Sebelumnya, Jokowi sudah meninjau sejumlah mal di Jakarta. Rencananya, dia juga akan menata sejumlah mal di Jakarta agar lebih bisa menampung kreatifitas publik.

Nantinya, kawasan Blok M-Thamrin akan dijadikan creative public space. Tujuannya agar membangkitkan kreatifitas masyarakat.


Jokowi: Pembangunan 6 Ruas Tol Hanya Untungkan Warga yang Punya Mobil

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi menegaskan dirinya menolak rencana pembangunan 6 ruas tol. Mantan walikota Solo ini akan lebih memprioritaskan transportasi umum.

"Saya pro pada pembangunan transportasi massal. Jangan lagi ditulis Jokowi setuju dengan enam ruas tol. Kapan saya setuju," ujar Jokowi kepada wartawan di Balaikota DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (13/11/2012).

Menurut Jokowi, pembangunan 6 ruas tol itu hanya akan menguntungkan kalangan tertentu saja. Kalangan masyarakat yang memiliki kendaraan roda empat.

"Karena jalan tol di dalam kota itu artinya memberi fasilitas kepada mobil, bukan pada masyarakat. Tapi hanya (yang memiliki) mobil," papar Jokowi.

Menurut Jokowi, banyaknya mobil itu nanti akan berimbas buruk bagi transportasi kota Jakarta. Hal itu bisa membuat Jakarta lebih macet.

"Kalau itu diberi fasilitas terus ya akhirnya macet, yang paling bener ya udah transportasi masal," papar Jokowi.

Apa yang dikemukakan Jokowi ini selaras dengan pernyataan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) yang juga memberikan solusi. Mereka meminta Jokowi untuk memprioritaskan pada pengelolalan angkutan umum.

"Seharusnya kepada Gubernur Jakarta pada Jokowi, memang kita harus keras, bahwa pengembangan kota Jakarta harus menginvestasikan pada pelayanan angkutan umum," kata anggota DTKJ yang juga mantan Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Iskandar Abubakar, tadi siang.


Jokowi dan Polda Metro Siapkan Terobosan Atasi Macet di Jakarta

Kemacetan di Jakarta tidak melulu masalah ruas jalan dan transportasi massal. Namun ada juga persoalan mobil pribadi yang terus meningkat angka pembeliannya. Gubernur DKI Joko Widodo dan Polda Metro sedang mencari solusi masalah ini.

"Gini, saya sampaikan waktu ketemu Pak Kapolda sudah sampaikan nanti akan ada terobosan," kata Jokowi di kantor Kompas, Jl Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (13/11/2012).

Namun dia tak mau membeberkan apa rencana terobosan itu. Semua masih dalam proses hitung-hitungan kedua belah pihak.

"Ya kalau mau saya sampaikan ya sudah saya sampaikan sejak dulu. Ini masih menunggu kalkulasi dan hitung-hitungan dulu," terangnya.

Menurut Jokowi, pihaknya harus berhati-hati dalam menyusun kebijakan tersebut. Sebab, urusan mobil pribadi dan kemacetan adalah masalah yang cukup pelik.

"Karena ini policy yang ekstrem, yang mau tidak mau harus kita lakukan, jadi semuanya harus diukur," jelas pria 51 tahun ini.

Saat ditanya kembali soal tranportasi massal atau pembangunan ruas jalan tol, mantan Wali Kota Solo ini kembali menegaskan memilih transportasi publik. "Enam ruas jalan tol sudah saya sampaikan bolak-balik ya saya pro pada transportasi massal," tegasnya.




Share This Art!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar