Kamis, 08 November 2012

Hari ke-24 Jokowi - Ahok

Tinjau SD Ambruk, Jokowi Naik Tangga Kayu

Joko Widodo meninjau SDN 03 Rawamangun, Jakarta Timur, yang atapnya ambruk Selasa (6/2) lalu. Gubernur DKI itu naik tangga kayu untuk melihat kontruksi atap sekolah.

Jokowi meninjau SDN 03 Rawamangun tersebut pukul 14.35 WIB, Kamis (8/11/2012). Dia mengenakan batik warna coklat.

Kedatangan Jokowi langsung disambut sekitar puluhan warga. Warga yang terdiri dari ibu-ibu yang mengenakan daster dan anak-anak ini berebut untuk meminta salaman pada Jokowi. Mereka juga meneriakkan "Jokowi-jokowi!". Jokowi pun memenuhi permintaan warga sambil tersenyum.

Setelah itu, Jokowi langsung meninjau puing-puing bekas reruntuhan. Dia menengok kanan-kiri, melihat ruang kelas, sampai naik tangga kayu untuk melihat konstruksi atap sekolah yang ambruk.

Jokowi datang didampingi Kepala Dinas Pendidikan Taufik Yudi. Kontraktor sekolah itu juga datang.

Mantan Wali Kota Solo itu melihat-lihat atap sekolah yang ambruk sekitar 15 menit. Setelah itu Jokowi pulang.

Atap tiga ruangan kelas SDN 03 yang terletak di Jl Haji Ten Raya, ambruk pada Selasa (6/2) pukul 22.30 WIB. Bangunan itu sedang direnovasi. Saat ambruk menimbulkan suara keras, warga sekitar sempat mengira ada gempa terjadi di daerah itu.


Jokowi Akan Kunjungi Kampung Apung di Cengkareng Hari Ini

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan kembali blusukan ke kampung hari ini. Kampung yang akan dikunjungi Jokowi kali ini adalah Kampung Apung di daerah Kapuk Cengkareng, Jakarta Barat.

"Iya, Nanti setelah dari MPR (ke Kampung Apung)," ujar Jokowi saat tiba di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (8/11/2012).

Jokowi tiba di Balai Kota sekitar pukul 07.30 WIB dengan menggunakan mobil Toyota Land Cruizer.

Namun Jokowi tidak mengatakan jam berapa akan mengunjungi kampung Apung. Jokowi hanya memaparkan beberapa agenda yang akan dijalaninya sepanjang hari ini.

Mantan Wali Kota Solo itu mengatakan setelah dari Balai Kota pagi ini, dirinya akan menghadiri Diskusi Penguatan Kepemimpinan Nasional di Daerah, bersama Mantan Wapres Jusuf Kalla dan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, di Kantor Lemhanas.

Selanjutnya pukul 10.00 WIB, dia akan menghadiri pertemuan dengan para gubernur dan ketua DPRD se-Indonesia di gedung MPR, Senayan. Setelah mengunjungi Kampung Apung, pukul 12.30 WIB Jokowi akan menghadiri silaturahmi dengan Kepala Kejati DKI Jakarta di Kantor Kejati DKI Jakarta.



Kisah Jokowi & Lemhannas

Bagi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, para pemimpin perlu digembleng di Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas). Ia telah membuktikan pentingnya mengenyam pendidikan di Lemhannas.

Menurut dia, rekrutmen politik harus dibenahi. Artinya, pimpinan yang ada di

daerah, provinsi dan nasional harus membenahi sistemnya.

Jokowi kemudian berbagi kisah tentang peristiwa yang dialaminya ketika menjabat Wali Kota Solo.
"Kenapa pemimpinnya harus masuk dulu ke sebuah pelatihan di Lemhannas? Contohnya, saya sendiri dulu waktu pertama kali jadi Wali Kota saat jadi inspektur upacara, itu keliru semuanya," kata Jokowi.

Hal ini disampaikan Jokowi usai menghadiri acara diskusi bertajuk "Penguatan kepemimpinan nasional di daerah dalam rangka ketahanan nasional" di Gedung Lemhannas, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (8/11/2012).

Pengalaman Jokowi memimpin upacara itu sebelumnya pernah diceritakannya di sejumlah acara. Singkat cerita, Jokowi kala itu didaulat menjadi inspektur upacara bendera saat dia baru saja dilantik menjadi Wali Kota.

Upacara dimulai dan diikuti 3.500 peserta. Jokowi berhadapan dengan komandan upacara. Ia mengaku sempat gugup ketika menjadi inspektur upacara.

"Saya hormat, saya tidak turunkan tangan karena belum ada perintah. Namun aneh sudah lama-lama, kok nggak turun-turun. Lima menit lebih. Wah, ini ada yang keliru (keliru). Lalu, saya turunkan tangan, komandan upacara baru turun," kisah Jokowi dalam acara Dunamis, Indonesia Knowledge, di Jakarta, Selasa (10/7/2012).

Untuk itu, lanjut Jokowi, sebuah pendidikan, training diperlukan dalam rangka manajemen masalah sistem ketatanegaraan.

"Semuanya harus mengerti dan harus dibangun dari bawah," ujar dia.

Ia mengatakan materi-materi yang perlu diberikan antara lain seputar ketatanegaraan, masalah wawasan nasional, manajemen anggaran hingga organisasi.

"Semua harus mengerti. Kalau tidak mengerti bagaimana memanajemen kota, sebuah provinsi, nggak mudah," kata Jokowi yang berbatik coklat kemerahan ini.

Ketika ditanya tentang usulan gubernur langsung dipilih DPRD, Jokowi enggan berkomentar.

"Wah itu nanti urusan yang di atas. Saya urusan yang RT-RT sajalah," elaknya.



Share This Art!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar